Susi Pujiastuti Juga Akui Kalau Banjir Kalsel Eksploitasi Alam yang Sembrono

- 23 Januari 2021, 07:00 WIB
Susi Pudjiastuti mendukung opini Muhadjir Effendy : Banjir Kalsel Eksploitasi Alam yang Sembrono
Susi Pudjiastuti mendukung opini Muhadjir Effendy : Banjir Kalsel Eksploitasi Alam yang Sembrono /Instagram @susipudjiastuti115 dan @muhadjir_effendy/kolase foto dari Instagram @susipudjiastuti115 dan @muhadjir_effendy

SUARA HALMHERA – Banjir yang terjdi di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengenangi 11 Kabupaten dan Kota itu merendam sekitar 87.765 rumah warga, membuat Susi Pudjiastuti berkomentar.

Mantan Mentri Kelautan dan Perikanan tersebut, mendukung opini banjir Kalsel Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyebutkan; banjir Kalsel terjadi karena kerusakan hutan akibat eksploitasi alam yang sembrono.

Hal tersebut di tunjukan secara terang-terang di akun twitter miliknya

Banjir Kalsel ini memutuskan jalur transportasi trans kalimatan, merusak jembatan penguhubung, sampai menggangi dan merusak fasilitas pendidikan dan rumah ibadah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang datang langsung berkunjung disana memantau perkembangan pengungsi.

Muhajir mengakui, bahwa banjir Kalsel di luar prediksi, karena badai lanina tidak di prediksi melewati wilayah Kalimantan Selatan.

Sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemenko PMK pada, Kamis, 22 Januari 2021, Menko PMK menerangkan bahwa eksploitasi alam menjadi salah satu penyebab banjir besar di Kalsel.

Kata Muhadjir Pengelolaan alam yang salah dan sembrono, menyebabkan timbulnya malapetaka bencana alam.

Komentar tersebut (banjir Kalsel) diakui oleh mantan mentri kelautan Susi Pudjiastuti

“Menko PMK Muhadjir Effendy Akui Banjir Kalsel Terkait Eksploitasi Alam,” tulis Susi di akun twitter @susipudjiastuti, 22 Januari 2021, sambil mengutip judul sebuah berita.

Susui menulis ulang judul dari sebuah berita tersbut di laman twitter miliknya.

Netizen yang berkomentar pada postingan susu juga Nampak setuju dengan pernyataan Menko PMK, mereka membantu menguatkan opini kedua toko publik tersbut, bahwa kerusakan yang terjadi di wilayah Kalimantan memang benar di sebabkan oleh ekpolitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Menko PMK kemudian memberi sindiran keras kepada para perusak lingkungan, bahwa pengelolaan suber daya alam harus dilakukan secara bijak.

"Marilah kita memanfaatkan alam ini dengan cara-cara yang bijak, yang arif, dengan penuh perhitungan manfaat dan risikonya. Jangan sampai ternyata manfaat itu lebih kecil dibanding risikonya," pesan Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan lebih jauh bahwa, dalam melakukan ekploitasi sumber daya alam jangan sampai terlalu berlebihan, mengambil keuntungan terlalu besar, sehingga menyebankan alam murka, sementara orang lainya harus menaggung resiko yang besar akibat ulah segelintir orang.***

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x