Network
SUARA HALMAHERA - Abu Bakar Baasyir akhirnya dinyatakan bebas murni dari Lapas Gunung setelah menjalani waktu kurungan 12 tahun.
Sebelumnya ia di penjara karena tindak pidana terorisme.
Pada 2011 silam, ia dijatuhi hukuman penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena keterlibatannya dalam pendanaan latihan teroris di Aceh serta mendukung teroris di Indonesia.
Berikut ini adalah profil singkat Abu Bakar Baasyir.
Nama lengkapnya, Abu Bakar Baasyir bin Bau Bakar Abud, berketurunan Arab.
Dikenal dengan nama panggilan Ustadz Abu atau Abdus Somad. Abu Bakar Baasyir lahir di Jombang, Jawa Timur pada 17 Agustus 1938. Dikutip dari ANTARA.
Ia pun menjadi nara pidana kasus terorisme, kini menghirup udara bebas di luar jeruji besi dalam usia 82 tahun.
Abu Bakar Baasyir adalah pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), sekaligus pendiri pondok pesantren Islam Al Mu'min.
Selain sebagai seorang da'i atau pendakwah, beliau diketahui penganut islam garis keras.
Dalam perjalanan hidupnya, Abu Bakar Baasyir kerap dituding terkait erat dengan jaringan terorisme.
Pada 1983, Abu Bakar Baasyir bersama rekannya sesama pendiri pondok Almu'min, Abdullah Sungkar pun ditangkap karena tudingan ajara pondok pesantren menolak Pancasila.
Selain itu, Baasyir juga disebut-sebut telah membentuk gerakan islam radikal yang dinamakan Jamaah Islamyah (JI). Yang kemuddian diduga organisasi tersebut yang ada hubungannya dengan Al-Qaeda.
Ia pun keluar masuk penjara hingga tahun 2002, dan dinyatakan bersalah karena terlibat dalam serang bom Bali 2002.
Bebas pada tahun 2006, namun Abu Bakar Baasyir kembali dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena kasus tindak teroris pada 2011.
Baasyir ditempatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Selama dalam massa tahanan hingga menghirup udara segar, Abu Bakar Baasyir banyak menulis soal taat ibadah.***
