Menurutnya, bahwa pembubaran dan pelarangan FPI adalah kotak Pandora untuk menguak suatu kekuatan besar yang berada dibelakangnya.
"Ada kelindan sindikasi besar yang selama ini menggunakan FPI sebagai produsen kekuatan radikal, ia hanyalah wayang. Ada seorang ustadz yang sampai saat ini masih terposisi sebagai tersangka pengalir dana bagi kelompok radikal, dan kasusnya masih mengambang," terang Islah.
Bahwa kedamaian bangsa ini, menurutnya sangat sendahana, yakni kembalikan bangsa ini seperti dulu.
"Kunci kedamaian di dalam bangsa ini cukup sederhana, kembalikan bangsa ini seperti dulu: jangan biarkan politik identitas merajalela dan biarkan hukum menjangkau para pemecah belah bangsa. Sekali bertempur jangan pernah mundur, saatnya negara hadir, sebelum tenun kebangsaan ini hancur," tutupnya.***