SUARA HALMAHERA - Kasus yang menimpa Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan di bandingkan oleh seorang pengamat Politik, Rocky Gerung.
Kasus yang menimpa Edy Mulyadi di karenakan perkataannya yang menyakitkan bagi orang kalimantan dengan mengatakan jika Tanah Borneo merupakan tempat Bin buang Anak.
Akibat perkataan tersebut, Edy Mulyadi di laporkan ke kepolisian dan di tahan selam 20 hari sejak 31 januari 2022.
belum lama berselang kasus yang buntut karena melanggar etika tersebut, di alami juga oleh Politikus PDIP sekaligus menjabat sebagai Anggota DPR RI Periode 2019-2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI.
Arteria Dahlan dituduh melukai Warga Sunda dengan Komentarnya pada salah satu Kajati.
Kajati tersebut menggunakan bahasa Sunda, namun Arteria Dahlan tidak menyukainya.
Karena tidak menyukainya, Arteria Dahlan meminta supaya Kajati tersebut dicopot dari jabatannya.
Buntut Kasus tersebut, Arteria Dahlan dilaporkan ke kepolisian tapi berujung tidak bisa dipidanakan karena memiliki Hak Impunitas.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 06 Febuari 2022, Rocky Gerung menyebut kasusnya lain karena perbedaan Status yang dimiliki oleh Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi.
"Memang lain, karena yang satu dilindungi oleh kemartabatannya di DPR, yang satu tidak dilindungi. Namun, dalam faktanya, itu sama saja. Jadi seolah-olah kita mau bilang itu sama-sama salah tapi Arteria dilindungi, Edy tidak," kata Rocky Gerung.
Terlepas dari perbedaan tersebut, Rocky Gerung menyebtukan jika baik Arteria Dahlan maupun Edy Mulyadi melakukan hal buruk terkait isu etika.
"Edy Mulyadi buruk secara etika, demikian juga pada kasus Arteria Dahlan. Seharusnya dua-duanya tidak boleh dihukum karena ini kecelakaan narasi. Namun nanti mesti ada kejujuran dari mereka yang mengatakan bahwa mereka bersalah dan bersedia untuk dipidana," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mendesak Arteria Dahlan melakukan hal tersebut supaya orang bisa paham dan memaafkannya.
Sementara itu terkait Edy Mulyadi, pada saat pemeriksaan ia berujar jika akan menjalani semua proses hukum yang akan dilakukan.***
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan Judul, Bandingkan Kasus Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi, Satu Orang tidak dilindungi