Bahaya, Limbah Mercuri Mencemari Lingkungan Kampung Pelaukan Desa Karangsetia

3 November 2021, 07:38 WIB
Busa di sepanjang Kali Bekasi akibat tercemar limbah /Paramayuda/Antara

SUARA HALMAHERA - Limbah merupakan masalah yang selalu mencemerai linkungan, apalagi limbah itu semacam mercuri.

Jenis limbah mercuri ini merupakan limbah yang sangat berbahaya karena akan mengganggu kesehatan masyarakat.

Seperti yang terjadi di Kampung Pelaukan Desa Karangsetia limbah mercuri telah mencemari linkungan mereka.

Baca Juga: Suanggi Urutan ke Empat Ilmu Hitam Terkuat di Dunia

Pencemaran lingkungan akibat limbah mercuri tersebut akan berdampak pada kehidupan ekosistem kampung tersebut, seperti yang di konfirmasi oleh seorang warga

“Jadi pas mau mancing ini, kaget saya. Ini apa, terus pas dideketin ternyata busa. Banyak banget. Dari jauh sih kaya awan gitu, bagus. Pas dideketin ya bau. Bau gimana sih kayak limbah gitu,” ucap Indra. Dikutip Suarahalmahera.com dari Pikiran-rakyat.com 3 November 2021 pada artikel: Limbah yang Mencemari Sungai di Bekasi Sudah Seperti Negeri di Atas Awan, Cantik tapi Bau.

Menurut dia, sungai bernama Kali Resmi itu memang kerap berbusa. Busa biasanya terlihat pada pagi dan sore hari. Tapi, biasanya busa tidak sampai menggunung. Selain berbusa, air pun berwarna gelap dan mengeluarkan bau tak sedap. Indra yang mengaku sempat turun ke sungai mengaku air yang tercemar itu membuatnya gatal.

“Biasanya memang ada busanya tapi kalau berbusa banyak itu baru tadi pagi. Makanya kaget saya. Terus memang airnya juga warnanya hitam, kayak ada bercak-bercak minyaknya dan berbau. Gatal juga karena saya pernah turun sewaktu ngangkat pancingan nyangkut,” tuturnya.

Baca Juga: Lionel Messi Sakit Hati Hingga Hengkang ke PSG

Warga lainnya, Sonjaya (41) mengaku, busa yang mencemari Kali Resmi itu terjadi sejak lima hari terakhir. Air yang mengandung minyak itu lantas berubah menjadi buih.

“Memang kalau busa mah suka ada tapi banyaknya gini sudah ada lima hari mah sampai sekarang. Kami juga takut mau ke dalam, takut kenapa-kenapa,” kata pria yang kesehariannya bertani itu.

Selain mencemari sungai, Sonjaya khawatir limbah turut merusak sawah. Soalnya, sungai yang tercemar itu merupakan irigasi yang aliran airnya digunakan untuk mengairi sawah.

“Hasil panen jelas terdampak. Selain sawah, kan ada kebun juga. Saya minta tolong para pengurus (pemerintahan), (dinas) pengairan agar diperhatikan. Bisa hitam gini kan kena limbah. Saya belum tahu persis dari mana asal limbahnya tapi orang di atas (dinas) pasti tahu,” ucapnya.

Sementara itu Camat Karangbahagia, Karnadi membenarkan Kali Rasmi itu tercemar busa. Hanya saja, jumlah busa tidak sebanyak yang terjadi pada peristiwa yang viral itu.

Meski demikian, Karnadi memastikan bakal menelusuri asal busa tersebut. Selain itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti pencemaran itu. “Memang biasanya berbusa, tetapi tidak sebanyak itu. Nanti kami cek lokasi untuk menindaklanjuti itu,” ucapnya.*** (Tommi Andryandy/Pikiran-rakyat.com)

 

 

 

 

Editor: Ali Akbar Muhammad

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler