Ikan Mati Sampai Karang Memutih, Apakah Raja Ampat Masih Seindah Yang Di Bayangkan?

23 Desember 2020, 17:30 WIB
Raja Ampat /Pixabay/Ady_Fauzan/

SUARA HALMAHERA – Ikan - ikan kecil mendadak mati hingga banyak terumbuk karang yang berubah warna menjadi putih, terjadi di daerah destinasi wisata Raja Ampat

Raja Ampat dekenal dengan objek wisatanya yang menyadikan keindahan bawa laut, yang begitu mempesona.

Namun fenomen ikan mati dan terumbuk karang yang tiba-tiba memutih, bisa mempengaruhi keindahan bawa laut Raja Ampat dan mempengaruhi pengunjung ke raja ampat.

Tak sampai distu saja, harga yang paling mahal adalah kerusakan ekosistem bawah laut yang merupakan kekayaan Indonesia untuk anak cucu di kemuidan hari.

Belum lagi ancaman pandemi yang membuat sector industri pariwisata mengalami kelumpuhan.

Terkait persolan ikan mati di Kawasan wisata Piaynemo, Raja Ampat, lembaga konservasi yang ada di sana, belum mengetahu penyebnya dengan pasti, sebagaimana dikutip SUARA HALMAHERA dari ANTARA.

Dugaan sementara adalah akibat Blooming Algae adanya nutrisi berlebih sehingga menyebabkan populasi alga menjadi sangat banyak.

BHS Tourism and Capacity Building Manager Conservation International Indonesia, Meidiarti Kasmidi yang dihubungi Senin 21 desember 2020, mengatakan bahwa fenomena tersebut belum diketahui penyebabnya.

"Jika kematian ikan-ikan kecil itu karena blooming algae, bagaimana solusinya. Dan bila bukan tetapi pencernaan atau racun bagaimana pula cara mengatasinya," ujar dia.

Masalah ikan mati belum lagi seesai, masalah baru muncul, berdasarkan hasil survey di perairan pulau Waigeo terumbu karang tiba-tiba memutih.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Safri pada 22 Desember 2020, menjelaskan adanya pemutihan terumbu karang jenis karang cabang, karang meja, dan karang lunak.

"Kita melakukan survei pada tempat-tempat menyelam atau spot diving terkenal di Raja Ampat, lebih dari 10 titik. Kondisi pemutihan karang sedang terjadi dan ini adalah fenomena alam," katanya.

Penyebab utama adalah terjadinya perubahan suhu air laut di atas atau di bawah normal.

Diketahui Karang di laut tropis tumbuh pada suhu 28 sampai 29 derajat Celsius. Apabila perubahan suhu yang tak stabil berlanjut dalam kurun waktu satu sampai dua minggu, bisa menyebabkan karang mengalami pemutihan.

Bila terjadi hingga empat minggu, maka seluruh koloni karang, karang lunak, anemone, dan zoanthid akan memutih dan jika kondisi tersebut berlanjut hingga minggu ke enam maka dipastikan koloni karang akan mengalami kematian.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler