Network
SUARA HALMAHERA- Energi terbarukan seharusnya membawa dampak yang baik bagi kehidupan ekosistem di bumi.
Tetapi sering kali pemakaian energi terbarukan yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Tenaga Air-PLTA yang tidak memperhatikan hak hidup warga. Sering kali membawa petaka.
Seperti yang diceritakan oleh Wacthdoc dalam sebuah film TERENDAM LISTRIK: Kisah Petani yang Terdampak PLTA Poso. Dilkutip Suarahalmahera dari Youtube Wacthdoe menyebutkan bahwa.
“Sumber energi bersih untuk menggantikan energi kotor terus dikembangkan. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satunya. Energinya bersih, tapi bagaimana jika pembangunannya tidak memperhatikan kepentingan warga sekitar? Ini adalah kisah para petani sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mereka semula hidup damai dengan mengandalkan hasil sawah dan kebun di sekitar Danau Poso. Tapi kehidupan mereka mulai berubah, ketika dilakukan uji coba pengaturan permukaan air di bendungan PLTA Poso 1”.
Berikut juga Suarahalmahera.com menguraikan cerita singkat dari film TERENDAM LISTRIK: Kisah Petani yang Terdampak PLTA Poso.
Awal film ini dibuka dengan sebuah gambaran salah satu desa yang ada diposo yang penuh dengan tanaman padi selain gambaran kampung. Salah seorang warga petani menceritakan bahwa sebelum ada PLTA mereka mendapatkan hasil yang bagus. Namun setelah adanya PLTA mereka tidak bisa lagi menanam padi.
Baca Juga: Film Documenter Sa Pu Hutan: Mengurai Tentang Perusakan Hutan di Papua
Padahal hampir sebagian warga yang tinggal dipinggiran danau Poso mereka bergantung pada sawah. Hadirnya PLTA, sawah mereka kini tidak bisa lagi menghasilkan padi yang bagus mereka kebanyakan mengalami gagal panen dan padi tidak bisa bertumbuh.
