SUARA HALMAHERA – Tahukah Kamu pada abad ke 18-19 terdapat 13 orang kaya di Kota Ternate membantu Belanda melakukan ekspansi di Maluku, meraka adalah Orang kaya dari Belanda, Makassar dan Cina
Pada aban ke 18 orang-orang kaya ini tersebar di dalam 3 kampung di Kota Ternate yang mendapat kedudukan istimewa dari Belanda yakni Kampung Mardhaheka atau Kampung Borgor (Dihuni Orang Eropa), Kampung Cina dan Kampung Makassar
Orang-orang kaya ini mendapat kedudukan istimewa oleh Balenda karena mempunyai perjanjian politik, dimana setiap ekspedisi ke Halmahera para konglomerat ini harus siap membatu, sebagai imbalanya mereka bebas berdagang di wilayah kantong-kantong Belanda di Maluku.
Baca Juga: 7 Bandara Terbesar di Maluku Utara, Nomor 2 Terinspirasi Dari Pilot Terkenal Indonesia Timur
Selain itu Kampung Borgor, Kampung China dan Kampung Makassar juga berada di bawa kendali Belanda dimana para pemuda di 3 kampung ini mempunyai kewajiban “Wajib Militer” untuk diturunkan saat berperang melawan pasukan dari Halmahera untuk perluasan pengaruh Belanda.
Tak hanya ke Halmahera pasukan ini juga digunakan untuk keperluan ekspedisi militer ke Sulawesi, Papua hingga wilayah Seram dan Ambon.
Berikut ini daftar orang kaya di ternate abad ke 18 yang mendukung belanda menyerang orang Halmahera serta daerah di sekitarnya
Van der Plas
Baca Juga: 7 Fakta Tambang Emas Ribuan Hektar di Maluku Utara, Nomor 5 Buat Merinding
Van der Plas seorang belanda yang dikenal sebagai konglomerat ternate abad ke 18 dirinya mempunya perahu dagang yang dipakai untuk berdagang hingga ke Kepulauan Raja Ampat.
Kapal tersebut diketahui di pemimpin nakhoda berkebangsaan eropa bernama Johan Hermansen. Selain itu Van der Plas juga menjabat sebagai Kapitein der Burgerij yang mengakomodir pasukan wamil Eropa di Kampung Borgor
Elias van Room
Konglomerat lainnya yang memiliki sebuah perahu dagang Elias van Room dirinya mendapat kedudukan istimewa oleh belanda di Ternate
George Durr
George Durr konglomerat yang memiliki perahu dagang yang digunakan untuk berdagang sampai ke Manado.
Daniels
Daniels yang mempekerjakan nakhoda eropa bernama Christian Gomez untuk membawa perahu dagangnya
Laisow
Laisow konglomerat eropa lainya yang karena memiliki perahu dagangnya sendiri.
Soey
Bukan hanya Konglomerat Eropa namun dari kampung Makasar terdapat konglomerat yang bernama Soey, dirinya memiliki perahu dagangnya sendiri.
Soey juga menjabat sebagai Kapitein der Makassaaren, yang mengakimodir para wamil di Kampung Makassar.
Jalauddin
Konglomerat kampong Makssar lainya ada Jalauddin yang menjabat sebagai Luitenant der Makassaaren memiliki perahu dagang sendiri.
Abdul Kasim
Selain itu, penduduk kampung Makasar yang menjadi konglomerat dalam kurun waktu ini adalah Abdul Kasim dikenal sebagai pedagang yang memiliki perahu dagang sendiri.
Maksudin
Maksudin juga merupakan seorang pedagang Makassar yang punya andil besar dalam membantu pembiayaan Wamil bentukan Belanda.
Baba Ricil
Baba Ricil konglomerat kampung Makassar yang juga mendapat keistimewaan oleh Belanda.
Phoanlok
Dari kalangan penduduk kampung Cina sudah tentu Kapitein der Chineezen, yang ketika itu dijabat oleh Phoanlok.
Phoanlok memiliki perahu dagang yang antara lain digunakan untuk berdagang sampai ke Kepulauan Raja Ampat.
Si Siong
Selain itu konglomerat Cina lain yang memiliki fasilitas dagangnya adalah Si Siong.
Tjiheen
Terakhir adalah Tjiheen yang mendapat kedudukan istimewa di Ternate karena hubungan baik dengan Belanda.
Keterangan orang kaya 12 Orang Kaya di Ternate Abad 18 yang menjadi kaki tangan Belanda disadur Suara Halmahera dari buku Halmahera Timur Dan Raja Jailolo Pergolakan Sekitar Laut Seram Awal Abad 19 karya R. Z. Leirissa.***