SUARA HALMAHERA - Pada tahun 1570, rakyat Ternate menderita luka paling perih dalam sejarah, dimana terjadi penghiatan yang tak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah.
Sang Penghianat tersebut adalah Diogo Lopez de Mesquita, Gubernur Belanda yang mengeksekusi Sultan Khairun Jamil di Benteng Kastela, Sultan ternate yang kini dianugerahi pahlawan Nasional itu pun gugur seketika
Sultan Khairun, yang memerintah Kesultanan Ternate saat itu, mendapati dirinya terjebak dalam konspirasi yang dirancang oleh kekuatan asing, terutama Portugis yang tengah mencari cara untuk memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.
Pada masa itu, Portugis telah membangun pos perdagangan dan benteng di berbagai wilayah Maluku, termasuk Ternate. Mereka telah melakukan provokasi terhadap penguasa loka di Halmahera dan sekitarnya setempa untuk merongrong kedaulatan kesultanan. Provokasi ini menciptakan ketegangan di antara warga setempat dan pemerintah Ternate.
Pada tahun 1558, Sultan Khairun, yang memiliki wewenang penuh dalam menjaga kestabilan wilayahnya, memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia memimpin pengepungan terhadap benteng Portugis yang ada di Ternate.
Langkah ini merupakan respons atas upaya Portugis dalam mencampuri urusan dalam negeri Ternate dan merusak hubungan harmonis dengan warganya.
Tahun 1569 kekuatan Portugis di Maluku melemah, karena serangan besar-besaran yang dilakukan oleh sang sultan, ahinya setahun kemudian Diogo Lopez de Mesquita yang menjabat sebagai Gubernur Belanda untuk Maluku meminta damai dengan sang sultan
Trik Licik Mesquita