Marak Calo Tiket di Pelabuhan Ternate, Diduga Ada Pembiaran Dari PT Pelni

SUARA HALMAHERA - Seorang penumpang Ternate-Namlea membeberkan kejadian miris terkait adanya dugaan kongkalikong PT Pelni Ternate dan calo Tiket KM Doloronda.

Penumpang tujuan Ternate-Namlea yang bernama Asrul, kepada SUARA HALMAHERA saat diwawancarai mengungkapkan adanya dugaan praktek calo yang dilakukan di pelabuhan Ahmad Yani Ternate, pada Jumat 30 Juli 2023.

“Ada sekitar 80 sampai 90 orang, mau beli tiket kapal km Doloronda di kantor Pelni Ternate, tapi dari pihak pelni dong bilang tiket jadi terjual habis. Jadi kami semua dialihkan ke kapal KM Sangian, kebetulan hari itu juga KM Sangian dari Ternate tujuan Sanana Ambon .Setelah kami antri tiket kapal KM Sangian, tiba-tiba calo datang mendekati kami dan berbisik menawarkan kami tiket KM Doloronda, lalu saya berkata, bukannya KM Doloronda sudah terjual habis..?Namun calo itu berkata kepada saya, masih ada, tapi kamu diam -diam saja. Lanjut calo itu bilang tapi Ternate Ambon Rp350 ribu. Lalu saya menjawab kemahalan, calo itu berkata bagaimana kalau Rp300 ribu. Kata yang sama dia bisikan ke calon penumpang yang lain," ungkap Asrul saat diwawancarai, Minggu 2 Juli 2023.

Baca Juga: Wanita Malam Penuhi Halteng Saat Karyawan PT IWIP Terima Gaji

" tiket yang dibeli hanya bisa sampai Ambon, tidak bisa sampai tujuan Namlea. Setelah dari Ambon mau lanjut ke tujuan masing-masing kita harus bayar langsung di sekuriti kapal dengan harga yang berbeda, kalau tujuan Namlea tambah Semua Rp50 ribu, kalau tujuan Bau-Bau tambah Rp300 ribu dengan catatan makanan dibeli sendiri, artinya pihak kapal tidak memberi makanan," bebernya lagi.

Tak hanya itu, Asrul juga mengatakan, Di atas kapal, para penumpang mengeluh soal pelayanan PT Pelni yang dianggap tidak baik, kata Pelni tiket sudah terjual habis tapi nyatanya banyak tempat tidur yang kosong.

Tiket KM Doloronda yang dijual oleh orang yang diduga calo.

"Di atas kapal semua orang mengeluh dengan pelayanan yang dianggap tidak baik, kata mereka katanya terjual habis, tapi nyatanya tempat tidur banyak yang kosong. Tapi penumpang juga tidak berani komplen, karena mereka juga tahu kalau ini kejahatan yang terorganisir, jadi semua bingung harus bagaimana , mau dan tidak mereka tetap mengikuti," tulisnya lanjut.

Terakhir, Asrul mengatakan, dugaan praktek calo ini kalau terus dibiarkan maka akan lebih banyak lagi penumpang yang menjadi korban.***