Network
SUARA HALMAHERA - Warga, pemuda dan mahasiswa Patani Barat, Halmahera Tengah bangun posko solidaritas menuntut Bupati Edi Langkara segera ganti rugi tanaman dan lahan yang digusur untuk pembangunan jalan nasional.
Selain melakukan aksi blokade akses jalan nasional di Desa Bobane Jaya, Patani Barat, Warga, pemuda dan mahasiswa juga membangun posko untuk menuntut Bupati Halteng Edi Langkara dan DPRD segera mengganti rugi tanaman dan lahan warga yang belum dibayar selama 4 tahun ini.
Aslan Sarifuddin selaku Pemuda Patani Barat kepada Suara Halmahera, Rabu 3 Agustus 2022 menuntut agar Bupati Halteng Edi Langkara dan DPRD segera datang dan menyelesaikan pembayaran atau ganti rugi lahan dan tanaman warga.
Baca Juga: 4 Tahun Tebar Janji, Warga Patani Barat Kembali Palang Jalan Nasional
"Kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Halmahera Tengah segera datang di Patani Barat melakukan proses pembayaran atau ganti rugi tanah/lahan dan tanaman warga," tegas Aslan dalam rilisnya.
Aslan Sarifuddin, selaku pemuda Patani Barat menegaskan kepada Suara Halmahera pemalangan jalan nasional ini terus dilakukan kalau Bupati dan DPRD tidak datang ke Patani Barat untuk segera melakukan ganti rugi tanaman dan lahan warga.
"Proses pemalangan jalan akan terus di lakukan kalau Bupati - DPRD tidak datang ke Patani Barat melakukan pembayaran atau ganti rugi tanah - tanaman warga," tambahnya.
Persoalan blokade akses jalan nasional di Patani Barat bukanlah kali pertama, ini sudah yang kesekian kalinya dilakukan oleh warga terkait lahan dan tanamannya yang belum diganti rugi.
Sebelumnya, pada bulan Juli 2021 tahun lalu, aksi serupa juga dilakukan oleh salah satu warga Desa Bobane Jaya, Patani Barat.
