PT IWIP Jadi Sorotan, Hasil Studi Mengungkapkan Bahwa Kematian Buruh Diakibatkan Jam Kerja Yang Berlebihan

- 19 September 2021, 14:21 WIB
PT IWIP Jadi Sorotan, Hasil Studi Mengungkapkan Bahwa Kematian Buruh atau Pekerja Diakibatkan Jam Kerja Yang Berlebihan
PT IWIP Jadi Sorotan, Hasil Studi Mengungkapkan Bahwa Kematian Buruh atau Pekerja Diakibatkan Jam Kerja Yang Berlebihan /Suara Halmahera/

Sedang PT IWIP Halmahera Tengah, menurutnya berdasarkan data yang terkaver lewat BPJS ketenagakerjaan, bahwa kecelakaan kerja telah mencapai angka puluhan yang berakhir pada kematian.

“Dan dari PT IWIP sendiri mulai dari tahun 2018 hingga 2021 tercatat 10 kali kecelakaan kerja yang berakhir kematian,” paparnya.

Pernyataan Munadi Kilkoda dan Aslan Sarifudin di atas senada dengan hasil studi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Hasil studi yang diungkapkan WHO dan ILO tersebut bahwa penyebab semua itu ada pada waktu atau jam kerja yang berlebihan di perusahaan sehingga menyebabkan kematian terbesar di dunia.

Adapun penelitian yang dilakukan dua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) secara tegas memperkirakan hampir dua juta orang per tahun meninggal karena penyakit dan cedera terkait pekerjaan.

"Lebih dari 80% kematian terkait pekerjaan disebabkan oleh penyakit tidak menular, secara khusus adalah penyakit kardiovaskular dan pernapasan, yang diperburuk oleh faktor-faktor di tempat kerja," ungkap Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari PMJ NEWS, Minggu 19 September 2021.

Tedros mengatakan bahwa jam kerja yang panjang adalah satu-satunya pekerjaan yang paling mematikan. 

Dia pun menyebutkan bahwa jam kerja yang panjang menjadi faktor risiko utama yang tercatat menyebabkan 750.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia.

WHO dan ILO melakukan studi ini jelas mempertimbangkan 19 faktor risiko pekerjaan, yang disebutkan termasuk paparan jam kerja yang panjang.

Kemudian adanya papar polusi udara di tempat kerja menurut WHO dan ILO, serta karsinogen dan kebisingan.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah