Diceritakan oleh beberapa tetua di Patani Barat, bahwa Kapita Mahangiri suatu ketika dihadapkan dengan sekor babi hutan yang menyerang Soasio, Tidore. Tak seorang pun mampu menghalangi penyerangan dan amukan babi tersebut.
Akhirnya seorang yang dianggap sakti di wilayah Soasio, yang oleh para tetua di wilayah Patani Barat dijuluki sebagai Kapita Mahangiri, muncul saat itu juga dan menghentikan amukan dan penyerang babi hutan tersebut.
Para tetua di Patani Barat mengatakan bahwa Kapita Mahangiri itu membunuh babi tersebut dan berubah menjadi piring keramik atau porselen China.
Perlu diketahui, bahwa Kapita Mahangiri merupakan orang asli Soasio Tidore, kemudian menikah dengan seorang wanita yang berasal dari salah satu desa di Patani Barat, kemudian menetap di desa istrinya itu, hingga saat ini Kapita tersebut memiliki turunan yang masih hidup di dataran Patani Barat, Halmahera Tengah.***