13 Orang Kaya di Ternate Abad 18 Yang Turut Bantu Belanda Serang Halmahera, Seram, Ambon, Sulawesi dan Papua

23 Oktober 2023, 12:21 WIB
VOC /Tangkapan layar YouTube Pinter Politik TV

SUARA HALMAHERA – Pada abad ke-18, terdapat 13 orang kaya di Kota Ternate yang membantu Belanda dalam ekspansi ke Maluku, dan mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Belanda, Makassar, dan Cina. 

Orang-orang kaya ini tersebar di tiga kampung di Kota Ternate yang mendapat posisi istimewa dari Belanda, yaitu Kampung Mardhaheka (atau Kampung Borgor, dihuni oleh Orang Eropa), Kampung Cina, dan Kampung Makassar.

Mereka memperoleh kedudukan istimewa karena ada perjanjian politik dimana mereka harus mendukung setiap ekspedisi ke Halmahera yang dilakukan oleh Belanda.

Baca Juga: Warga Gane Menolak Provinsi Halmahera Raya, Mubes Fagogoru Syarat Kepentingan Elit

Sebagai imbalannya, mereka diberi kebebasan untuk berdagang di wilayah-wilayah kecil yang dikuasai oleh Belanda di Maluku.

Selain itu, kampung-kampung Borgor, Cina, dan Makassar juga berada di bawah kendali Belanda, dan para pemuda dari kampung-kampung ini memiliki kewajiban militer untuk berperang melawan pasukan dari Halmahera demi memperluas pengaruh Belanda.

Pasukan ini tidak hanya digunakan untuk Halmahera, tetapi juga untuk ekspedisi militer ke Sulawesi, Papua, serta wilayah Seram dan Ambon.

Berikut adalah daftar 13 orang kaya di Ternate abad ke-18 yang mendukung Belanda dalam menyerang Halmahera dan daerah sekitarnya:

1. Van der Plas

Van der Plas merupakan seorang Belanda yang dikenal sebagai konglomerat di Ternate abad ke 18, Ia mempunyai perahu dagang yang dipakai untuk berdagang hingga ke Kepulauan Raja Ampat.

Kapal dagangnya itu di pimpin oleh nakhoda berkebangsaan Eropa bernama Johan Hermansen. Selain itu Van der Plas juga menjabat sebagai Kapitein der Burgerij yang mengakomodir pasukan Wamil Eropa di Kampung Borgor.

2. Elias van Room

Elias van Room adalah seorang Konglomerat yang juga memiliki sebuah perahu dagang. Dirinya mendapat kedudukan istimewa oleh Belanda di Ternate pada abad itu.

3. George Durr

George Durr merupakan konglomerat juga memiliki perahu dagang yang digunakan untuk berdagang sampai ke Manado, sekarang Sulawesi Utara.

4. Daniels

Daniels merupakan pembisnis yang mempekerjakan nakhoda Eropa bernama Christian Gomez untuk membawa perahu dagangnya. Ia pun terlibat membatu Belanda.

5. Laisow

Laisow adalah konglomerat Eropa yang memiliki perahu dagangnya sendiri di masa itu. Oleh Leirissa, Laisow pun terlibat dalam kepentingan Belanda.

6. Soey

Tak hanya Konglomerat Eropa, dari kampung atau negeri Makasar di Ternate terdapat juga konglomerat yang bernama Soey, dirinya memiliki perahu dagangnya sendiri dan terlibat dalam kepentingan Belanda di berbagai wilayah di Maluku.

Soey juga menjabat sebagai Kapitein der Makassaaren, yang mengakimodir para Wamil di Kampung Makassar.

7. Jalauddin

Konglomerat kampong Makassar lainya ada Jalauddin yang menjabat sebagai Luitenant der Makassaaren memiliki perahu dagang sendiri serta terlibat dalam kepentingan Belanda.

8. Abdul Kasim

Selain itu, penduduk kampung Makasar yang menjadi konglomerat dalam kurun waktu sama dalam kepentingan ada Abdul Kasim dikenal sebagai pedagang yang memiliki perahu dagang sendiri.

9. Maksudin

Maksudin ini merupakan seorang pedagang Makassar yang punya andil besar dalam membantu pembiayaan Wamil bentukan Belanda.

10. Baba Ricil

Baba Ricil konglomerat kampung Makassar yang juga mendapat keistimewaan oleh Belanda.

11. Phoanlok

Sedang dari kalangan penduduk kampung Cina sudah tentu Kapitein der Chineezen, yang ketika itu dijabat oleh Phoanlok.

Phoanlok memiliki perahu dagang yang antara lain digunakan untuk berdagang sampai ke Kepulauan Raja Ampat.

12. Si Siong

Selain itu konglomerat Cina lain yang memiliki fasilitas dagangnya adalah Si Siong.

13. Tjiheen

Terakhir adalah Tjiheen yang mendapat kedudukan istimewa di Ternate karena hubungan baik dengan Belanda.

Adapun sumber 13 Orang Kaya di Ternate Abad 18 yang menjadi kaki tangan Belanda di atas tersebut disadur Suara Halmahera dari buku Halmahera Timur Dan Raja Jailolo Pergolakan Sekitar Laut Seram Awal Abad 19 karya R. Z. Leirissa.***

Editor: Firmansyah Usman

Tags

Terkini

Terpopuler