Demo Tolak Beasiswa PT IWIP, Mahasiswa Halteng-Haltim Diperlakukan Tidak Manusiawi Oleh Perwakilan Perusahaan

27 Oktober 2021, 18:29 WIB
Menolak Beasiswa PT IWIP, Mahasiswa Halteng-Haltim Diperlakukan Tidak Manusiawi Oleh Pihak Perwakilan Perusahaan /Suara Halmahera/

SUARA HALMAHERA - Aliansi mahasiswa Halteng-Haltim dari dua organisasi paguyuban menggelar aksi di kantor perwakilan PT IWIP Kota Ternate, menolak beasiswa yang dinilai tak adil.

Dua organisasi paguyuban, HIPMI Halteng dan Seopmi Haltim melakukan protes keras terhadap pihak perwakilan PT IWIP terkait beasiswa tersebut.

Aksi yang digelar pada pukul 13:50 WIT di Kelurahan Kota Baru, Ternate Selatan, Kota Ternate itu berakhir ricuh.

Sebelumnya, penolakan mahasiswa dua paguyuban HIPMI Halteng dan SeOpmi Haltim atas beasiswa PT IWIP dikarenakan adanya deskriminasi dalam pemberian bantuan CSR tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Halmahera, bahwa program beasiswa diperuntukkan hanya 3 Kecamatan di Halmahera Tengah (Halteng), yakni: Kecamatan Weda, Weda Tengah, dan Weda Utara.

Sedang Halmahera Timur (Haltim), untuk 17 Desa dan 2 Kecamatan di Halmahera Timur, yakni: Kota Maba dan Kecamatan Wasilei Selatan.

Yang menjadi deskriminasi dalam program beasiswa PT IWIP yaitu, apabila 5 orang yang mendaftar dari satu Desa maka hanya akan ada satu orang saja yang lolos mendapatkan beasiswa.

Juga adanya pemberlakuan persyaratan yang dinilai itu dipersulit, misalnya: IPK 3,00, jika tidak maka dicopot beasiswanya.

Demo di kantor perwakilan PT IWIP di Ternate

Kemudian penerima beasiswa harus tinggal di ring 1, 2 dan 3 dan harus belum kawin.

Maka aksi penolakan terhadap beasiswa PT IWIP ini pun dilakukan oleh mahasiswa Halteng-Haltim karena dinilai tak adil.

"Aksi ini dilakukan pasalnya kami kesal dengan informasi yang dilayangkan website soal Bantuan Beasiswa di dua kabupaten kota (Haltim-Halteng) melalui program CSR PT IWIP yang dinilai tidak pro terhadap masyarakat dan syarat yang memberatkan", ungkap Agung salah satu perwakilan masa aksi.

Aksi mahasiswa Halteng-Haltim yang kemudian ricuh tersebut dipicu oleh tindakan pihak perwakilan PT IWIP yang menyambut dan menanggapi secara tidak manusiawi.

"Kericuhan yang terjadi awalnya dipicu karena pihak perwakilan PT. IWIP yang menyambut masa aksi menanggapi kami tanpa dengan sikap yang tidak manusiawi, beliau membentak serta membatasi penyampaian Bobotan Orasi, dan Masapun seketika mengepung ruangan kerja Kantor perwakilan dan terjadilah kerusakan yang tidak dapat dihindari pun terjadi", kata Agung.

Massa pun tak menerima sikap serta tindakan pihak kantor perwakilan yang memberlakukan massa aksi secara tidak manusiawi. Akibat beberapa fasilitas dirusakki massa.

Usai kericuhan mahasiswa Halteng-Haltim dengan pihak kantor perwakilan PT IWIP, tiga mahasiswa yakni: Bobi Satriyono, Agung Halid, Risman Ciliu, ditahan di Polres Kota Ternate.***

Editor: Firmansyah Usman

Tags

Terkini

Terpopuler