Bagian II : Kenapa Investasi Kawasan Industri Baru IWIP Gagal Sejahterakan Masyarakat?

17 Oktober 2021, 06:45 WIB
PT IWIP: Lowongan Kerja Bulan Agustus 2021 /Facebook PT IWIP/

SUARA HALMAHERA- Kondisi Masyarakat Setelah Menjadi Buruh di Kawasan Industri Baru PT.IWIP.

Proses proletarisasi dilakukan untuk memenuhi syarat-syarat kapitalisme industrial ekstra aktif. Para petani-masyarakat adat direvolusikan secara paksa menjadi buruh-proletar Kawasan Industri Baru PT. IWIP. Alat produksi tanah telah dikuasai oleh Kawasan Industri Baru PT.IWIP maka pilihan terakhir adalah menjadi buruh ataupun membuka usaha kecil, tapi pada akhirnya karena tidak mempuni untuk bersaing, tentu sudah pasti akan menjadi lagi proletar.

Apa yang terjadi di Halmahera Tengah sebenarnya sudah terjadi pada masa awal perubahan dari feodalisme ke kapitalisme. Proses pengkaplingan lahan dengan model kepemilikan absolut khas borjuasi beserta pengusiran kaum tani penggarap darinya ini di dalam sejarah Inggris kemudian dikenal sebagai Enclosure. Proyek-proyek enclosure, entah itu di kampung halamannya kapitalisme Eropa Barat saat itu, maupun hingga sekarang di negeri-negeri pinggiran kapitalis seperti Halmahera Tengah ( Indonesia ).

Pemisahan petani-masyarakat adat dari tanah garapan atau sarana produksi inilah kemudian memilah masyarakat Halmahera Tengah menjadi dua lapisan sosial, yaitu mereka yang mempunyai uang serta sarana produksi dan mereka yang hanya memiliki tenaga untuk dijual.

Baca Juga: Bagian I : Kenapa Investasi Kawasan Industri Baru IWIP Gagal Sejahterakan Masyarakat?

Golongan pertama disebut Marx sebagai kapitalis karena mereka menguasai dan hidup dari sekadar memiliki kapital (sarana produksi dan uang), sedangkan yang kedua disebut proletariat karena tidak menguasai apapun selain kemampuannya bekerja. ( Baca: Karl Marx, Akumulasi Primitif).

Kini hampir mayoritas masyarakat Halmahera Tengah , sebagian lain dari luar Halmahera Tengah, lainnya lagi dari berbagai Negara. Telah menjual tenaganya pada Kawasan Industri Baru PT.IWIP. Puluhan ribu manusia berbondong-bondong bersaing untuk bisa diterima sebagai buruh. Inilah proses proletarisasi secara masal.

“ Mayoritas Warga lokal, beralih dari petani ke buruh tambang. Masyarakat lokal sudah tidak punya akses tanah, sebab sudah di kuasai oleh perusahaan” Veri . ( Wawancara 17 JULI 2021).

Kondisi tragis dialami para buruh Kawasan Industri Baru PT.IWIP, mereka harus berhadapan dengan sistem kerja perusahaan yang menindas dan menghisap. Mari kita lihat kondisi kelas pekerja Kawasan Industri Baru PT.IWIP berikut ini.

Para buruh harus berhadapan dengan sistem kerja kontrak seumur hidup, outsorcing, bekerja dari 8 jam sampai 12 jam kerja, waktu kerja yang panjang serta kondisi kerja brutal sehingga setiap harinya banyak buruh mengalami kecelakaan kerja, sudah begitu upah buruh juga sangat murah tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan atau penghasilan perusahaan yang setiap bulan triliun, juga sering mereka di PHK secara sepihak, bahkan lebih mengerikan adalah buruh perempuan yang harus terus bekerja walau dalam masa haid, hamil atau pasca melahirkan, dan terakhir mereka harus hidup dikamar 3X4 dengan ongkos sewa yang sangat mahal.

Baca Juga: Kenapa Darah Muda Rentan Penyakit?

Seperti menonton film Oliver Twist karya Charles Diken, juga yang digambarkan oleh Frendrich Engels dalam bukunya The Condition of Working Class in England, Karena kemiskinan dan pengangguran dikriminalisasi, maka kaum pekerja harus bersedia bekerja dengan upah betapapun rendahnya dan dengan kondisi hidup betapapun brutalnya di bedeng-bedeng kumuh sekitaran pabrik.

Selain itu tidak terjaminnya kebutuhan mendasar bagai buruh, mereka harus berhadapa dengan bahan-bahan pokok mahal, pendidikan dan kesehatan mahal, harga beli perumahan yang mahal, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang mahal.

Lalu siapa yang meruap keuntungan dari kekayaan sumber daya alam dan hasil kerja buruh ( proletar)? Apa penyebabnya dan bagaimana solusinya agar kesejahateraan bisa didapatkan oleh Masyarakat Halmahera Tengah? ***

Editor: Ali Akbar Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler