SUARA HALMAHERA - Dalam beberapa Minggu ini, Warga Patani Barat, Halmahera Tengah diresahkan dengan lampu yang sering mati.
Dalam sehari saja, listrik dipadamkan PLN lebih dari satu kali.
Dari guru, tenaga kesehatan, pengurus desa, pengawai kecamatan, tukang kayu, pekerja bangunan, pendamping desa, mahasiswa yang kuliah online, warga biasa, pedagang, hingga pelajar SMA dan SMP yang berkeperluan dengan tugas yang harus dicopy.
Baca Juga: Akhirnya Abu Bakar Baasyir Bebas Murni
Semua lapisan masyarakat keluhkan hal yang sama, dengan pemadaman listrik yang tak ada kejelasan dari PLN.
Kepala PLN, Andika, saat dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan pemadaman yang dalam sehari lebih dari sekali.
Baca Juga: Siapakah Selebritis Yang Masuk Daftar Vaksin Pertama?
Andika mengatakan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan ada masalah pada salah satu mesin listrik.
"Mesin PLN patani ada gangguan, pak, 1 unit," katanya, Sabtu 9 Desember 2021.
Baca Juga: Aksi 1998 di Indonesia Jadi Panutan Amerika
Ia pun menambahkan bahwa penyebab lain yang sering petugas hadapi ialah, masalah angin kencang hingga menumbangkan pohon.
"Cuman kemarin malam ada pohon tumbang, pak, arah ke Siff, padam sekitar jam 8:10," tambahnya.
Kurang lebih sebulan lalu, Kepala PLN Patani ini mengungkap pada media SUARA HALMAHERA, bahwa banyak tanaman, terutama daun-daun kelapa yang jadi pada jaringan SUTM
Baca Juga: Penyanyi Berdarah Halmahera Timur Ini, Rilis Lagu Sio Mama
"Arah Patani Barat pohon kelapa tumbang dan banyak daun kelapa yang jadi pada jaringan SUTM," ujarnya.
Begitu pula ke arah Patani Timur, menurutnya kurang lebih masalahnya sama.
"Arah timur indikasi gangguan juga sama pak," lanjutnya.
Baca Juga: Sekolah Tertua di Halteng, Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo, diabaikan Pemda Halteng
Namun, untuk saat ini selain angin kencang dan pohon tumbang juga ada terkendala mesin PLN 1 unit yang lagi dalam masalah.
"Iya pak, untuk skarang saya masih coba pengecekan sama perbaikan mesin," ungkapnya.
Untuk itu, Kepala PLN Patani meminta kepada Warga Patani Barat untuk bisa memahami kondisi yang dihadapi saat ini.***