Kapita Rubohongi Panglima Kepercayaan Sultan Babullah Penguasa 72 Pulau

- 20 September 2021, 11:48 WIB
ilustrasi kapal layar kolonial, Kapita Rubohongi Panglima Kepercayaan Sultan Babullah Penguasa 72 Pulau
ilustrasi kapal layar kolonial, Kapita Rubohongi Panglima Kepercayaan Sultan Babullah Penguasa 72 Pulau /Pixabay/851878/Pixabay

SUARA HALMAHERA – Dibalik nama sultan Babulah yang tersohor, ada sosok penting di belakangnya yang menopang dan memberi dukungan, dia adalah Kapita Rubohongi.

Kapita Rubohongi adalah seorang pelayan pangeran, tentunya sebelum sultan Babulah naik tahta.

Kapita Rubohongi suda bersama sultan Babullah saat sang penguasa 72 pulau itu belum menjadi apa-apa.

Saat Babulah berkuasa, Rubohongi menjelma menjadi singa, dia siap memenuhi hasrat kekuasan sahabat kecilnya, Babulah.

Kapita Rubohongi adalah eksekutor lapangan yang piawai, dia menjadi andalan Ternate saat menggebrak daerah yang tak mau mengakui supresmi kerajaan tersebut.

Rubohongi memiliki garis Darah Ternate dari nenek buyutnya yakni Putri Sehe Jumali.

Selain itu keluarganya merupakan bangsawan yang menjabat sebagai salahakang (gubernur) dia tentu mendapat hak yang istimewa untuk menjadi pewaris jabatan tersebut, apalagi dia memiliki kedekatan dengan sultan.

Sejarawan Maluku Utara; Adnan Amal mencatat, bahwa misi pertama kapita Rubohongi adalah ditetapkan sebagai salahakang Ambon tahun 1570.

Rubohongi ditugaskan untuk menggantikan ayahnya yang saat itu sudah berusia lanjut, diketahui leluhur kapita Rubohongi klan Tomagola adalah utusan Ternate yang ditugaskan menaklukkan Ambon.

Saat kapita Rubohongi menjabat sebagai salahakang, dirinya berhasil menjadikan wilayah wilayah Seram, Buru dan sekitarnya bersumpah setia padanya dan tentu pada Ternate.

Memiliki darah seorang penakluk, kapita Rubohongi kemudian mempersiapkan ekspedisi penaklukan di wilayah seberang, yakni menuju Sulawesi, ke Teluk Tomini.

“Rubohongi adalah penakluk Maluku Tengah dan kawasan Teluk Tomini,” tulis Adnan Amal dalam buku kepulauan rempah-rempah.

Adnan amal memberikan informasi bahwa pasukan Ternate di Ambon berjumlah 15.000 pasukan tempur

Saat ekspedisi besar kapita Rubohongi bergerak, dirinya berhasil menaklukkan teluk Tomini, menancapkan bendera Ternate di daerah tersebut.

“Aktivitas penaklukan Ternate paling spektakuler terjadi pada masa pemerintahan Sultan, Babullah (1570-1583). Pada masa ini, wilayah kesultanan Ternate membentang dari Mindanao di utara sampai Bima di selatan, dan dari Makassar di barat sampai Banda di timur,” demikian penjelasan Adnan Amal.

Ternate di masa tahun 1570 sampai 1583 memiliki pasukan yang besar, yakni berjumlah 90,700 pasukan yang siap bergerak dan mengancam siapa saja.

Hal itu yang membuat Ternate mampu mengambil wilayah-wilayah kecil yang lemah untuk dijadikan daerah kekuasaanya.

Veranulla 10.000 pasukan

Ambon 15.000 tentara

Teluk Tomini 12.000 pasukan

Batu Cina dan sekitar Halmahera Utara 10.000 pasukan

Gorontalo dan Limbotto 11.000 pasukan

Yafera 10.000 pasukan

Moti dan Hiri 300 tentara.

Seluruh pasukan Ternate ini jika di diangkut menggunakan armada laut kora-kora yang bermuatan 100 orang maka dibutuhkan 110 armada.

Tentu hal ini belum termasuk armada yang bermuatan logistik perang.

Itulah kisah Kapita Rubohongi.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Buku Kepulauan Rempah-Rempah karya Adnan Amal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x