Setelah tiba di tanah yang merpakan mantan bandar rempah dunia di masa jalur sutra masih eksis, dia harus menempuh jalan darat menuju maka.
“Kemudian jalan darat,” demikian UAS menjelasakan perjalananya
Sebelum ke makam sultan Nuku, UAS bersama rombongan singgah sejenak di istana istana Kesultanan Tidore.
“kami sampai ke makam sultan Nuku, singgah sejenak di istana Kesultanan Tidore,” tulis uas melanjutnkan cerinya perjanananya.
Terlihat uas mengabadikan bebebrapa foto saat berda di depan keratok kesultana Tidore.
Tak lupa di dalam areal maka UAS juga menagabadiakan beberapa jepretan yang juga dia pajang di Instagram pribadinya.
Jepretan tersbut berupa, prasati yang melekat di kepala pusara sultan nuku, guide book sejaran sultan nuku dan makam tempat peristrahatan sang sultan yang masih di taburi daun pondak (pandan)
Nisan makam sultan yang tersohor itu hanya dua batu bisa, satu di bagian utara satunya bagian selatan makam.
Tak lupa untuk melangkapi ceritanya UAS kemudaian mengirimkan untuk para syuhada.
“Alfatihah untuk para syuhada,” tutp UAS dengan doa.