SUARA HALMAHERA - Situasi konflik Rusia dan Ukraina semakin tidak mendapatkan titik perdamaian di meja bundar.
Keadaan itu diperparah lagi dengan keterlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Hal Itu dikarenakan NATO dapat membahayakan Rusia yang saat ini sedang berkonflik dengan Ukraina.
Rusia sangat menentang ekspansi NATO, seperti apa yang diungkapkan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva.
"Barat berusaha mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari ancaman nyata keamanan yang ada, dan salah satu ancaman keamanan ini di Eropa tentu saja adalah perluasan NATO," Ungkap Dubes Vorobieva dilansir dari Antaranews.com, Senin 28 Maret 2022.
Intervensi NATO itu ditanggapi oleh presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengatakan bahwa Rusia siap berperang jika mengganggu eksistensi negara.
Baca Juga: Produk Kripik Kelapa: Ide Kreatif Mahasiswa KKN IAIN Ternate Bersama Masyarakat Desa Tului
Diplomat top Rusia, Dmitry Polyanskiy menyatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi jika Putin mengganggap NATO menggangu eksistensi negara tersebut.
"Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak, kami adalah kekuatan nuklir," Ungkapnya dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Senin 28 Maret 2022.
Tingkat konflik internasional yang semakin meluas di beberapa negara Eropa ini akan memicu pertempuran senjata.
Baca Juga: Kasus Tersangka Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Menjadi Sorotan Publik Internasional
Vladimir Putin tidak akan mudur, Karena dirinya tahu bahwa Rusia memiliki kekuatan yang sangat besar.***