Menuju Akhir Tahun, Harga Emas Anjlok Terseret Kebijakan Penguatan Dollar AS

6 Desember 2022, 12:52 WIB
Info harga emas Antam dan UBS pada Selasa, 6 Desember 2022./Instagram.com/@antamlogammulia./ /

Suara Halmahera - Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS menambah tekanan terhadap emas. Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan pada senin kemarin (5/12/2022).

Dilansir dari Antara, harga emas berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, tertekan oleh greenback yang lebih kuat didorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih besar daripada yang diproyeksikan baru-baru ini.

Anjloknya harga emas tersebut terjadi berturut-turut sejak pekan kemarin yang disebabkan oleh permasalahan yang sama.

Baca Juga: Bongkar Makam Kuno, Kalung Emas milik Bangsawan Inggris Berusia Ribuan Tahun Ditemukan

Baca Juga: Mumpung Harga Emas Lagi Turun, Borong Sekarang Yuk Karena Diprediksi 2023 Bakal Naik

Emas berjangka tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.809,60 dolar AS pada Jumat (2/12/2022), setelah melonjak 55,3 atau 3,14 persen menjadi 1.815,20 dolar AS pada Kamis (1/12/2022), dan merosot 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.759,90 dolar AS pada Rabu (30/11/2022).

Menurut Antara, Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk euro, yen dan pound sterling, naik 0,71 persen menjadi 105,2920 pada pukul 15.00 waktu setempat (2000 GMT).

Baca Juga: Tips Cek Kesehatan Baterai HP Xiaomi, Kode Dial dan Penjelasan Parameter

Baca Juga: Ternyata Ledakan Kedua di Polsek Astanaanyar Merupakan Pemusnahan Sisa Bom di TKP

Capaian tersebut merupakan yang terendah sejak 2010, tepatnya ketika Indeks dolar jatuh 1,40 persen minggu lalu, dan 5,0 persen pada November.

Kebijakan ekonomi AS turut merugikan perkembangan harga emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur meningkat 1,0 persen pada Oktober setelah naik 0,3 persen pada September. Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dari kenaikan sebesar 0,7 persen yang diharapkan para ekonom.

Indeks jasa-jasa komposit dari Institute for Supply Management (ISM) meningkat menjadi 56,5 persen pada November, atau bertambah 2,1 poin dari 54,4 persen pada Oktober.

Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa-jasa AS Global S&P akhir yang disesuaikan secara musiman tercatat 46,2 pada November, turun dari 47,8 pada Oktober, tetapi secara umum sejalan dengan perkiraan 'flash' yang dirilis sebelumnya sebesar 46,1.

Baca Juga: Polsek Astanaanyar di Bom 2 Kali, Benarkah Markas Polisi Terkepung

Baca Juga: Bangsa Eropa Tinggalkan Benteng, Penonton Bola Piala Dunia Tinggalkan Sampah Plastik

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 83,3 sen atau 3,58 persen, menjadi ditutup pada 22,417 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Januari merosot 19,10 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 1.007,50 dolar AS per ounce.***

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Tags

Terkini

Terpopuler