Apakah Indonesia Akan Menolak Rusia Dari Agenda KTT G20 di Bali Sesuai Dengan Permintaan Amerika Serikat?

8 April 2022, 13:46 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin. /Antara/Mikhail Klimentyev.

SUARA HALMAHERA - Situasi konflik antara Rusia dan Ukraina yang semakin meluas hingga penjuru negara-negara besar lainnya.

Dampak atas gencatan senjata kedua negara tersebut bukan hanya pada negara bagian Eropa saja, tapi juga bagian Asia.

Salah satu dampaknya adalah Indonesia yang kini disoroti oleh media-media internasional.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Mimpi Basah Saat Berpuasa di Bulan Suci Ramadhan? Simak Penjelasannya

Hal itu diakibatkan karena berhubungan langsung dengan agenda KTT G20 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022.

Keberlangsungan agenda tersebut dilaksanakan di Bali sebagai tempat kegiatan KTT G20 tersebut.

“Dua puluh negara ekonomi besar memiliki keperluan untuk membicarakan secara menyeluruh dan menjadi bagian dari solusi dan tidak menjadi sumber tantangan lainnya bagi proses yang sudah sama-sama diharapkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam konferensi pers daring di Jakarta dilansir dari Antaranews.com, Jum'at 8 April 2022.

Baca Juga: Apakah Onani dan Berhubungan Intim Suami-istri Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya

Menurut Teuku, ada kepentingan yang lebih besar yang dihadapi masyarakat dunia saat ini dan harus menjadi perhatian.

“G20 itu akan sangat dinamis karena berbagai kepentingan tarik-menarik. Kita juga memiliki kepentingan nasional, kebijakan luar negeri secara konsisten yang menjadi modal awal merespon tantangan-tantangan yang muncul di G20,” Ungkapnya.

Dengan demikian maka bagaimana dengan Rusia yang menginginkan untuk mengikuti dan terlibat langsung dalam agenda KTT G20 mendatang.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Sikat Gigi Saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ini

Di sisi lain juga Amerika Serikat yang memberikan saran dan ngotot agar Rusia di keluarkan dari agenda G20 tersebut.

“Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G-20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia hadir,” Ungkap Menteri Keuangan AS Janet Yellen dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Jum'at 8 April 2022.

Sekalipun tekanan Amerika serikat yang menginginkan Rusia harus keluar dan menolak keterlibatan Vladimir Putin, namun presiden Rusia itu tetap bersikap untuk hadir.

Baca Juga: Siti Latifah Herawati Diah, Jurnalis Perempuan Indonesia Yang Tampil di Google Doodle Hari Ini

Rusia tidak berdiri sendiri, namun ada juga China yang mendukung Rusia agar terlihat dalam KTT G20 yang akan datang.

"Saat ini sedang kami dalami. Memang perlu pertimbangan yang sangat matang dari kami selaku presidensi G-20 tentang bagaimana menyikapinya (permintaan AS untuk mengeluarkan Rusia)," ujar Dr Dedy Permadi, penasihat khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Jum'at 8 April 2022.

Jika Indonesia putuskan mengeluarkan Rusia dari agenda KTT G20, maka dimungkinkan Rusia akan mengecam Indonesia.***

Editor: Risman Lutfi

Sumber: Pikiran Rakyat Antara

Tags

Terkini

Terpopuler