Senja Kala Generasi Emas Sepak Bola Belgia, Nol Tropi di Enam Turnamen Berbeda

- 2 Desember 2022, 01:53 WIB
Squad Tim Nasional Belgia untuk Piala Dunia 2022 Qatar
Squad Tim Nasional Belgia untuk Piala Dunia 2022 Qatar /Akun instagram @kevindebruyne

Suara Halmahera - Pertandingan terakhir grup F Piala Dunia 2022 yang berlangsung di awal bulan ini (1/12/2022) antara Kroasia vs Belgia berakhir dan menyisakan luka di benak pendukung De Bruyne dkk.

Pertandingan hidup mati kedua tim berlangsung sengit. Baik Belgia maupun Kroasia sama-sama melepaskan jual beli serangan. Namun penyelesaian akhir kedua tim sama buruknya sehingga tidak ada gol yang tercipta.

Hasil akhirnya, Kroasia mengunci posisi runner up grup F dengan raihan lima poin, sementara Belgia harus puas finish di peringkat tiga dengan raihan empat poin. Dengan kata lain, De Bruyne dkk harus angkat koper dari Qatar.

Baca Juga: Ingin Lolos di Rekrutmen Bersama BUMN 2022? Simak Lengkap Tips-tips Berikut Ini!

Hasil tersebut sejatinya merupakan kompilasi dari buruknya performa kesebelasan asuhan Roberto Martinez sepanjang gelaran Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung.

Konflik di ruang ganti antar pemain, sikap pesimistis, dan ketidak jelasan taktik yang diterapkan pelatih menghilangkan peluang terakhir generasi emas sepak bola Belgia membawa pulang tropi ke Negeri Cokelat tersebut.

Di atas kertas, tim berjuluk The Red Devils ini memiliki squad paling mumpuni ketimbang pesaingnya di Grup F. Belgia memiliki de Bruyne dan Thibaut Courtois yanv merupakan best 11 dari nominasi Squad terbaik UEFA tahun 2022.

Baca Juga: RBL Fearless Jungler Tim Esport Rebellion Zion Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Tak hanya itu, penyerang sekelas Romelu Lukaku dan Eden Hazard turut menjadi bagian dari megahnya generasi terbaik yang bisa dihasilkan sepak bola Belgia sepanjang sejarah ini.

Para pemain lain turut menjadi andalan di klub besar Eropa. Ada Axel Witsel, Yannick Carrasco, hingga Leon Dendoncker. Namun, secara mengejutkan, Belgia terus meraih hasil buruk.

Belgia bahkan menelan kekalahan melawan Maroko, tim yang bahkan lebih dari separuhnya tidak banyak dikenal oleh pecinta olahraga si kulit bundar ini. Selain Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi, tak banyak yang mengenal pemain tim berjuluk Singa Atlas tersebut.

Baca Juga: Pulang dari Malaysia, Menteri PUPR Sebut 183 Investor Asal Negeri Jiran Ingin Berinvestasi di IKN

Mengesampingkan kebrilianan taktik maupun semangat tim lawannya yang berhasil keluar sebagai juar Grup tersebut, di atas kertas, Belgia memiliki kelas yang jauh di atas Ziyech dkk.

Hasil ini menjadi luka tersendiri bagi Generasi emas yang bahkan pernah bertenger lama di posisi tertinggi Ranking Sepak Bola FIFA sejak tahun 2017 tersebut.

Bintang tim nasional Belgia terbilang sangat sukses mendulang gelar dan menjadi pemain kunci di masing-masing klub. Namun keberuntungan yang sama tidak berlaku di level Negara.

Tiga edisi Piala Dunia (2014, 2018, 2022), dua edisi Piala EURO (2016, 2020) atau bahkan Kompetisi tahunan baru seperti UEFA Nations League tidak mampu membuat Belgia keluar sebagai pemenang.

Prestasi terbaik yang dimiliki oleh Eden Hazard dkk bahkan hanya mentok sebagai peraih juara tiga di Piala Dunia 2018 Rusia. Di EURO, Belgia selalu tersandung di babak perempat final. Sedangkan di UEFA Nations League, Belgia hanya mampu berakhir di posisi empat musim 2020/2021.

Kekecewaan jelas tergambarkan pada muka para punggawa dan fans Belgia di akhir laga malam ini. Tak hanya isak tangis, dan kepala yang tertunduk lesu mewarnai laga yang menandai senja kala generasi emas ini.

Romelu Lukaku, pencetak skor terbanyak Belgia sepanjang sejarah yang turut bermain di laga tersebut bahkan memecahkan kaca di bangku cadangan untuk meluapkan kesedihannya.

Tak lama berselang, Roberto Martinez melalui akun resmi media sosial instagram otoritas sepak bola Belgia, @royalbelgianfa mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih tim nasional Belgia (1/12/2022).***

Editor: Mohamad Rizky Djaba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x