Network
Suara Halmahera - Perjalanan Si Nyonya Tua, Juventus, di Liga Champions Eropa (UCL) musim 2022/2023 dipastikan terhenti di babak kualifikasi grup. Bonucci, dkk. hanya mampu mengumpulkan 3 poin dari 5 pertandingan yang telah berjalan.
Hasil tersebut diraih oleh klub yang bermarkas di Turin setelah hanya mampu menang 1 kali di fase grup dan dan kalah dalam 4 laga lainnya. Klub asuhan Massimiliano Allegri tersebut tertahan di posisi ketiga klasemen grup H. Mengenaskannya lagi, posisi tersebut diperoleh hanya berbeda selisih gol dengan juru kunci grup Maccabi Haifa.
Serupa tapi tak sama, raksasa Eropa yang lain, Barcelona harus menguburkan asanya mengarungi kompetisi paling bergengsi di Eropa ini, UCL musim 2022/2023, di fase yang sama. 1 kemenangan, 1 seri, dan 3 kekalahan, termasuk 2 kekalahan beruntun di Spotify Camp Nou, membuat armada Blaugrana ini hanya mampu bertengger di posisi 3 klasemen grup C.
Baca Juga: Halloween 2022: Berikut ini 5 Barang yang Identik Dengan Perayaan Halloween
Ironi ini terus berlanjut, mengingat duo klub ini pernah menjadi finalis di kompetisi yang sama 7 edisi yang lalu, yaitu UCL musim 2015/2016. Barcelona masih terseok-seok setelah berpisah dengan trio maut kala itu, Messi-Neymar-Suarez. Sedangkan Juventus sangat terganggu dengan bangkitnya dua Rival lama di pentas domestik, AC Milan dan Internazionalle.
inkonsistensi yang ditunjukkan oleh kedua klub di level Eropa masuk pada tahapan sangat mengkhawatirkan. satu-satunya kemenangan sama-sama diraih dari juru kunci klub. kedua kemenangan tersebut pun dihasilkan di kandang sendiri. Tak heran, dua klub ini digelari si Raksasa Ompong Eropa.
Barcelona memang masih menyimpan satu laga melawan Viktoria Plazen yang pada minggu kemarin sudah dipastikan tidak lolos. Sedangkan Juventus masih harus melawan Paris Saint-Germain di pertandingan terakhir fase grup. jika kembali menelan kekalahan, dan Maccabi entah bagaimana mampu memenangkan pertandingan ataupun draw melawan Benfica, Juventus harus turut menyampaikan sayonara untuk liga malam jumat, Liga Europa.
Baca Juga: Lesti Kejora Abaikan Komentar Penggemar, Malah Berencana Umroh Bareng Rizky Billar
selain kedua klub ini, masih ada Atletico Madrid, dan Ajax Amsterdam yang tampil dibawah ekspektasi. Konsistensi Ajax mendominasi liga domestik tidak mampu ditularkan ke ranah Eropa. Hal yang sama ditunjukkan pasukan Diego Simeone, meski hampir satu dekade meggoyang dominasi Barcelona vs Real Madrid di kancah domestik dan Eropa, entah bagaimana, nasibnya selalu berujung kegagalan.
