Network
SUARA HALMAHERA - Puasa Tarwiyah adalah sebuah tradisi penting dalam agama Islam yang dilakukan pada hari sebelum perayaan Idul Adha. Puasa ini mempunyai makna mendalam dan memiliki hubungan erat dengan ibadah kurban yang dilakukan selama perayaan Idul Adha.
Puasa Tarwiyah dilakukan setiap tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum Idul Adha. Selama menjalankan ibadah ini, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa sepanjang hari dan melakukan perbuatan baik serta memfokuskan diri pada ibadah.
Selama puasa Tarwiyah, umat muslim dihimbau untuk memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, berzikir, dan memperbanyak amal saleh lainnya.
Baca Juga: Hukum Menikahi Sepupu yang Dijumpai Saat Lebaran, Berikut Pernyataan Umar Bin Khatab
Sementara Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijah. Artinya, puasa tarwiyah dikerjakan dua hari sebelum Idul Adha dan puasa arafah dikerjakan sehari sebelum Idul Adha.
Tanggal berapa Puasa Tarwiyah
Jika dilihat dari pelaksanaanya, ibadah puasa ini dijalankan tanggal 8 Dzulhijjah, dua hari sebelum Peringatan Hari Raya Idul Adha
Tahun ini, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan SKB Nomor 327 Tahun 2023 bahwa peringatan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah pada Kamis, 29 Juni 2023.
Baca Juga: Apa Pentingnya Puasa Muharram? Berikut Keutamaan dan Manfaatnya
Hal tersebut berdsarakan Keputusan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 327 Tahun 2023, Nomor 1 Tahun 2023, dan Nomor 1 Tahun 2023.
SKB tersebut memuat Perubahan SKB Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 166 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.
Begitu juga dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesuai keterangan resminya, yaitu Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
Niat Puasa Tarwiyah
Sebagimana dilansir dari situr resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan di hari kedelapan Dzulhijjah yang bermakna berpikir atau merenung.
Hal ini dikarenakan hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung tentang segala peristiwa atau kejadian yang penuh dengan keraguan. Berikut adalah niat untuk dibacakan sebelum melakukan puasa Tarwiyah,
Niat yang Dibaca Saat Malam Hari Sebelum Menjalankan Puasa Keesokan harinya
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taala”
Niat yang Dibaca Setelah Subuh
Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai tarwiyata sunnatan lillahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah taala.”
