Kapitalisasi Islam dan Phobia Pernikahan

- 9 November 2021, 09:29 WIB
Ilustrasi ramalan zodiak cinta pada 8 November 2021
Ilustrasi ramalan zodiak cinta pada 8 November 2021 /Trung Nguyen/Pexels

Sepertinya telah diketahui pernikahan adalah suatu anjuran Rasulullah SAW bagi ummatnya, dalam firman Allah SWT dalam Alquran surah Ar-Rum ayat 21:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir,"

Kalimat diatas adalah firman Tuhan, bagi ber-agama muslim meyakininya dan tidak dapat disanggah oleh siapapun, lain sisi premis baru muncul dari sistem sosial yang di dominasi oleh kapitalisme ( sistem kekuasaan berdasarkan kepimilikan modal), membawa makna realistis dengan sifat Phobia atau ketakutan.

Phobiah Pernikahan

Ketakutan yang terus menerus atau phobia bukan bentuk eksitensi dari onto-antropolgi tapi rekayasa sistemik oleh sistem kapitalisme, dalam teori alienasi (Baca: Karl -Marx ) Marx menyebutkan bahwa yang tidak bisa survive dengan kapitalisme senantiasa akan teralienasi ( Terasing) dengan dunia sosial. Hipotesa liar ini belum dibatasi secara teoritik adalah bahwa jika engkau menikah akan sengsara, akan miskin jika hidup berduaan suami istri, apalagi jika mempunyai anak, niscaya engkau akan menderita dll.

Bentuk sepekulasi demikian membawa kesempatan yang lebih leluasa lagi bagi sistem kapitalisme, karena akan membuat semakin banyak orang phobiah terhadap pernikahan, semakin banyak yang melalaikan perintah atau firman tuhanya sendiri. Padahal pernikahan dibahas dalam ayat-ayat suci dalam kitab Al-qur'an, tapi kenapa beradaptasi dengan realita, semakin pula tersebar rasa phobia pada pernikahan, ini artinya Islam dan seorang muslim dalam cengkaraman kapitalisasi.

Entri poinya adalah faktor utama kapitalisme menjadikan asumsi seorang bahwa pernikahan adalah liang lahat kemiskinan. Semakin takut menjemput kemiskinan dalam pernikahan ditengah ruang kapitalisme, secara tidak langsung sudah mengabaikan anjuran yang difirmankan dalam alqur'an.

 

 

Halaman:

Editor: Ali Akbar Muhammad

Sumber: Vino Stoevsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah