“Terus tiba-tiba jam tiga pagi, tahu enggak lu, (terdengar) ‘krompyang!’ haduh, apaan itu?” tutur Titi dengan agak gemetar.
Terdengar bunyi yang nyaring di salah satu ruangan villa
Dia tidak berani keluar kamarnya dan hanya menyalakan lampu.
Ernest mengatakan bahwa mungkin suara tersebut diakibatkan oleh seekor kucing dan Titi setuju.
Lanjut dia bergurau apakah Titi waktu itu coba bertanya untuk memastikan jika suara tersebut diakibatkan oleh kucing.
Ernest akhirnya mempertanyakan pukul berapa teman-temannya Titi kembali ke vila.
Titi mengaku mereka baru kembali sekitar pukul lima dan Ernest berkelakar bahwa Titi pasti menyesal tidak ikut dengan mereka.
Kemudian Ernest bertanya kepada Giulio apakah dia juga merasa seram ketika membaca skrip seperti Titi.
Berbeda dengan Titi, Giulio merasa aman-aman saja ketika membaca skrip Jailangkung Sandekala.*** (Katiasa Utami - Pikiran Rakyat)