Kalau Anda Lupa Nama Orang Tapi Ingat Wajahnya, Ternyata Obatnya Paling Gampang

- 24 Januari 2022, 13:46 WIB
Kalau Anda Lupa Nama Orang Tapi Ingat Wajahnya, Ternyata Obatnya Paling Gampang
Kalau Anda Lupa Nama Orang Tapi Ingat Wajahnya, Ternyata Obatnya Paling Gampang /freepik/stories

SUARA HALMAHERA - Kalau Anda sering alami lupa nama orang dan hanya meng-ingat wajah ternyata obatnya paling gampang.

Tidak sedikit orang di dunia ini alami lupa nama dan hanya meng-ingat wajah saja.

Dan hal ini tentu akan sangat menganggu diri sendiri.

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Senin 24 Januari 2022, penelitian terbaru dari Northwestern University mengungkapkan obat paling gampang yang bisa menyembuhkan.

Adapun penelitian baru dari Northwestern University tersebut telah menemukan bahwa ingatan nama orang meningkat secara signifikan ketika ingatan tentang asosiasi nama-wajah yang baru dipelajari diaktifkan kembali saat mereka tidur siang.

Maka kunci untuk mengingat kembali nama orang dan hanya mengingat wajahnya adalah dengan peningkatan tidur yang nyenyak tanpa gangguan.

"Ini temuan baru dan menarik tentang tidur, karena ini memberi tahu kita cara informasi diaktifkan kembali selama tidur untuk meningkatkan penyimpanan memori," kata penulis utama studi Nathan Whitmore, Ph.D. seperti dikutip dari Science Daily, Minggu.

Studi tersebut kemudian dipublikasikan ke dalam jurnal mitra Nature NPJ: Science of Learning pada 12 Januari lalu.

Seperti dikutip dari ANTARA, disebutkan bahwa para penelitinya melakukan pengukuran EEG (rekaman aktivitas listrik otak yang diambil oleh elektroda di kulit kepala) ini yang mengindikasikan gangguan tidur, dalam keadaan tersebut reaktivasi memori tidak membantu dan bahkan mungkin merugikan.

Studi itu melibatkan sebanyak 24 peserta yang berusia dari 18-31 tahun. Dalam studi itu mereka diminta menghafal wajah dan nama 40 murid dari kelas sejarah Amerika Latin.

Lalu 40 lainnya dalam studi itu juga melibatkan kelas sejarah Jepang.

Para peserta dalam studi penelitian tersebut diminta untuk menyebutkan nama yang menyertainya.

Kemudian usai melakukan latihan, mereka para peserta diminta tidur agar para peneliti dengan hati-hati memantau aktivitas otak menggunakan pengukuran EEG.

Disebutkan bahwa beberapa peserta yang tertidur nyenyak menyebutkan beberapa nama dengan lembut di pengeras suara bersama dengan musik yang berkaitan dengan salah satu kelas dalam studi tersebut.

Lalu saat peserta Bagun, mereka diuji lagi untuk mengenali wajah serta mengingat nama yang menyertai setiap wajah.

"Kita sudah tahu beberapa gangguan tidur seperti apnea dapat merusak memori. Penelitian kami menunjukkan penjelasan potensial untuk ini, gangguan tidur yang sering di malam hari mungkin menurunkan daya ingat," ujar Whitmore.

Disebutkan lagi kalau pihak laboratorium sedang melakukan studi lanjutan mengenai hal ini yang khususnya terkait mengaktifkan kembali ingatan dan gangguan tidur serta mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme otak yang relevan.

"Bagaimanapun, kami semakin menemukan alasan bagus untuk menghargai tidur berkualitas tinggi," demikian kesimpulan profesor psikologi Ken Paller, yang direktur Program Kognitif Neurosains di Weinberg College of Arts and Sciences, Northwestern.***

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x