Pernyataan Sikap Masyarakat Adat Danau Poso!

- 28 November 2021, 16:16 WIB
Foto Danau Poso
Foto Danau Poso /Yayasan Tanah Merdeka

Ladang Penggembalaan terendam, 94 kerbau di Desa Tokilo mati bersamaan. Kerbau adalah tabungan warga di masa depan, untuk kebutuhan sekolah, kuliah, ataupun pesta, namun sekarang :

1.Kerbau mati makan rumput yang busuk karena terendam, kerbau terdesak pindah ke wilayah lain hingga masuk kebun warga.

Baca Juga: 7 Skin M1887, Khusus Kode Redeem SG UNGU, SG EMAS, SG Parrot  Dapatkan Sekarang 28 November 2021

2. Kerbau yang pindah karena terdesak, masuk di wilayah sawah/kebun dan desa lain sehingga menimbulkan konflik antar warga, antara peternak yang kerbaunya masuk dan dengan warga pemilik lahan yang dimasuki kerbau.

Wilayah Ulayat dan Tradisi Mosango yang sudah dilangsungkan ratusan tahun di wilayah Kompodongi tidak lagi bisa dilakukan. Berdasarkan sejarah dan tradisi yang berlangsung, kompodongi adalah wilayah ulayat Masyarakat Adat Danau Poso, karena itu kompodongi tidak bisa dimiliki secara pribadi atau kelompok.Namun Poso Energy mereklamasi Kompodongi, sehingga:

1. Mengganggu wilayah ulayat Masyarakat Adat Danau Poso yang sudah dipercayai selama beratus tahun.

2. Menyebabkan tradisi Mosango tidak bisa lagi dilakukan, sehingga berarti membuat tradisi budaya Danau Poso punah.

Baca Juga: Film Layangan Putus Tayang Setiap Hari Ini, Berikut Jadwal dan Pemeran Utama


Siklus keanekaragaman hayati di Danau Poso terganggu karena siklus normal air Danau Poso tidak lagi berlaku. Pengerukan di wilayah outlet danau Poso telah merusak lingkungan dan habitat ekosistem danau. Air Danau Poso yang dibendung selama 2 tahun, Sidat/Masapi mengalami gangguan musim dan berpotensi mengalami penurunan jumlah, ruaya ke laut dan alur kembali ke danau terhalangi oleh bendungan. Perkembangbiakan biota yang membutuhkan wilayah pemijahan/riparian sungai tidak lagi alami sehingga berpotensi punah dalam jangka waktu yang lama.

Mata pencaharian nelayan dan warga terganggu . Wayamasapi sebuah tradisi kebudayaan danau Poso dipaksa dibongkar untuk kepentingan pengerukan, karamba warga dibongkar agar aliran air untuk memutar turbin PLTA Poso I, sehingga : tradisi wayamasapi budaya danau Poso dihilangkan, kehidupan perekonomian warga pemilik karamba dihilangkan, usaha kecil seperti tahu dan lainnya harus macet.

Halaman:

Editor: Ali Akbar Muhammad

Sumber: Yayasan Tanah Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah