Inilah 3 Rekomendasi Lagu Perjuangan Untuk Membakar Semangat Para Demonstran!

- 26 November 2021, 18:11 WIB
Ini Lirik Lagu Buih Jadi Permadani yang Sedang Viral di Jagad Musik Tanah Air
Ini Lirik Lagu Buih Jadi Permadani yang Sedang Viral di Jagad Musik Tanah Air /Pexels/pvproductions

SUARA HALMAHERA- Demonstrasi sering kali di sebut aksi massa atau juga menyampaikan pendapat di muka umum. Dalam demonstrasi selalu ada spanduk , poster, megavon, mobil komando dan yel-yel.

Namun itu semua takkan membakar semangat kalau tidak ada lagu-lagu yang dinyanyikan, karena lagu-lagu perjuangan sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan para demonstran. Lagu bahkan bisa menaikkan semangat perlawanan untuk melawan penindasan dan penghisapan.

Sejak rakyat Indonesia berjuang untuk mengusir kolonialisme, lagu-lagu perjuangan sudah hadir memberikan semangat. Bahkan ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, lagu Indonesia Raya kemudian dikumandangkan.

Baca Juga: Film Tentang Lingkungan Yang Harus di Tonton Bagi Rakyat Indonesia, Terkhusus Para Pejuang Lingkungan!

Berikut lagu-lagu perjuangan yang Suarahalmahera.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Internasionale

Internasional merupakan sebuah lagu bagi gerakan kelas pekerja  yang diciptakan oleh Eugène Pottier pada tahun 1871 dan digubah oleh Pierre Degeyter pada tahun 1888. Lagu ini dijadikan sebagai Mars oleh gerakan komunis internasional (Internasionale kedua). Lagu ini telah menjadi lagu bagi gerakan-gerakan sosialis dan buruh di berbagai negara.

Lagu internasionale juga sudah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia termasuk Indonesia. Uni Soviet bahkan menjadikan Internasionale sebagai lagu kebangsaan pada tahun 1922–1944.

Lagu Internasionale untuk bahasa Indonesia di terjemahkan oleh Ki Hajar Dewantara, pada saat itu masih menggunakan bahasa melayu. Internasionale kemudian dimuat dalam sebuah surat kabar milik Sarekat Islam Merah Semarang (embrio Partai Komonis Indonesia).

Baca Juga: Rilis YLBHI dan  17 LBH Se Indonesia Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Pengujian Omnibus Law!

2. Buruh Tani (Lagu Pembebasan)

Lagu buruh tani muncul pada saat gerakan mahasiswa 1998 melakukan demonstrasi untuk menumbangkan rezim militer Soeharto. Lagu ini juga menjadi saksi sejarah, karena telah berkontribusi menumbangkan Soeharto.

Tidak hanya gerakan mahasiswa 1998 yang menyanyikan lagu buruh tani, hingga saat ini masih terus dinyanyikan oleh para demonstran. Telah di cover ke dalam berbagai versi mulai dari pop, rock, hingga dangdut koplo.

Baca Juga: Khamid Istakhori: Putusan Mahkamah Konstitusi atas Gugatan Omnibus Law UUCK!

Pencipta lagu buruh tani adalah seorang aktivis Partai Rakyat Demokratik yang menjadi mesin untuk menumbangkan Orde Baru. Dia adalah Va Safi'i seorang manusia sederhana pejuang revolusi sejati.

3. Darah Juang

Seperti judulnya lagu ini telah mengalir dan menyatu dengan para demonstran, setiap kali dinyanyikan selalu membakar semangat perlawanan. Syair-syair lagu Darah Juang sangat sakral.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Perempuan KPBI:16 HAKTP : Lingkungan Aman dan Penghapusan Diskriminasi Bagi Buruh Perempuan!

Darah Juang lahir di saat gerakan mahasiswa sedang berjuang melawan kediktatoran militer Soeharto. Lagu ini telah memberikan radiasi bagi para demonstran sehingga kehilangan rasa takut. Setiap kali mendengarkan lagu Darah Juang pasti kita semua akan merinding dan memuncah amarah perlawanan terhadap kekuasaan zalim.

Pencipta Lagu Darah Juang adalah seorang aktivis 1998 yang menjadi bagian dari tumbangnya Soeharto. Dia bernama Jhon Tobing, lelaki sederhana sang revolusioner sejati, saat ini beliau berada di Yogyakarta.***

Editor: Ali Akbar Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah