Network
SUARA HALMAHERA- Malapetaka 1965 merupakan sebuah malapetaka sejarah Indonesia yang paling tragis. Hampir 3 juta orang di bunuh atas nama memberantas komonisme. Amerika Serikat dan negara-negara imprealisme memainkan peran penting dalam pembantaian tersebut. Soeharto dan militer bersama organisasi konservatis memainkan peran lapangan mengkudeta Soekarno dan membatai kaum komonis dan nasionalis progresif.
Sejarah kelam ini hingg sampai saat ini tidak pernah dipertanggung jawabkan. Para pelaku masih tetap menghirup udara bebas dan menikmati kesenangan. Sedangkan para korban yang mati sudah tidak bisa hidup, yang dipenjara, dibuang, disingkirkan masih hidup dalam penderitaan.
Berikut adalah dua film yang akan kami bahas untuk menolak lupa dan melawan lupa malapetaka 1965.
Baca Juga: Film The Young Karl Marx: Referensi Teori Revolusioner Bagi Kaum Muda!
1. Jagal
Film yang berdurasi 2 jam lebih ini menceritakan bagaimana para pelaku ( Algojo) memaikan peran dalam melakukan pembunuhan. Film ini berbetuk documenter jadi para pemain film ini merupakan pelaku langsung yang terlibat dalam pembantaian.
Anwar Congo merupakan salah satu algojo yang di tokohkan dalam memimpin pembunuhan dan pembantaian bagi orang-orang komonis. Para algojo ini ternyata berjejaring dan menjadi bagian dari organisasi bentukan militer seperti Pemuda Pancasila.
Lokasi suting film ini di Medan Sumatera Utara, sehingga sangat mengerikan orang-orang medan yang komunis, nasionalis progresif atau kalangan agamawan pro Soekarno harus berhadapan dengan pembantaian yang digencarkan oleh militer Angkatan Darat dan organisask semi militer semacam Pemuda Pancasila.
Baca Juga: 5 Film Action Korea Yang Wajib Di Tonton, Jangan Sampai Terlewatkan!
