SUARA HALMAHERA – Kali ini publik tanah air dihebohkan dengan film horor dari negeri negeri gajah putih Thailand yakni The Medium.
Dikemas dalam bentuk dokumenter, banyak yang penasaran apakah The Medium kisah nyata?
Berikut ini beberapa fakta yang bisa menjawab apakah apakah The Medium kisah nyata atau bukan.
Film yang merupakan hasil kerjasama dengan distributor sinema asal Korea ini sedang diputar di bioskop tanah air.
Film ini disutradarai oleh sineas asal Thailand Banjong Pisanthanakun, seorang sineas yang juga menggarap Pee Mak (2013) dan Alone (2007) film horor supranatural yang hype di masanya.
Pertanyaan apakah The Medium kisah nyata
Hal ini yang paling banyak ditunggu, berikut beberapa fakta
Kehidupan Pedesaan
tidak semua desa selalu identic dengan mistis namun sebagian besar pedesaan memiliki kepercayaan terhadap mitos.
Menurut beberapa literatur, hal tersebut merupakan warisan turun temurun dari zaman megalitikum dimana kepercayaan terhadap mitos arwah.
Hal ini yang tergambarkan dalam film The Medium, dimana Nim (Sawanee Utoomna) menjadi wadah dari arwa nenek moyang yang secara turun-temurun selalu dijaga.
Perdukunan
Praktek perdukunan tak hanya ditemukan di pedesaan, namun kembali lagi paradigma umum bahwa desa identic dengan praktik ini tak bisa ditolak.
Apalagi pedesaan yang terisolasi di pedalaman, sebagaimana gambaran dalam film The Medium, praktik ini semakin kuat dianggap ada.
Setelah menerima mandat sebagai wadah bagi arwah nenek moyang, Nim kemudian menjadi seorang dukun demi menjaga arwah tersebut.
Arwah
Soal mistis, perdukunan selalu berkaitan dengan arwah, namun arwah dalam The Medium ada 2, pertama arwah nenek moyang yang turun temurun yang menjadikan
Sedang arwah yang lain menjadikan Ming (Narilya Gulmongkolpech) sebagai sebagai wadah, mereka adalah arwah gentayangan.
Ming adalah keponakan dari Nim, dimana sebelumnya ibu dari Ming yang dipilih menjadi wadah bagi arwah nenek moyang
Namun ibu dari Ming yang bernama Noi (Sirani Yankittikan) menolak
Setelah Ming kerap kali dirasuki arwah, Noi mengira putrinya telah dipilih untuk menjadi wadah, ternyata perkiraanku salah.
Hal ini nanti dibongkar oleh Nim, karena arwah yang merasuki Ming punya kaitan dengan akan laki-laki Noi, keluarga suami Noi, serta pabrik di belakang rumah mereka.
Teknik Penceritaan
Film ini dibagun dengan penceriataan yang begitu ciamik, mengangkat kehidupan masyarakat pedesaan.
Tentu hal seperti tak asing di indonesia, seperti praktik perdukunan, kerasukan hingga wadah untuk para arwah.
Selain itu yang menjadi film ini spesial adalah karena digarap oleh para profesional, sutradara Banjong Pisanthanakun dikenal memiliki karya film horor yang ciamik.
Sedangkan rumah produksi mereka yang bekerja sama dengan Showbox, distributor film asal Korea yang merupakan rumah produksi berpengalaman.
Jaemin NCT influencer yang mempopulerkan The Medium, tentu ini yang mampu membuat hy
Teknik Kamera
Sampailah pada jawaban dari apakah The Medium kisah nyata atau bukan?
Ada dua Teknik kamera yang selalu mengoceh para penikmat film horor, yakni shaky cam dan Fly-on-The-wall.
Kedua teknik ini sering ditemukan dalam film horor dan kali ini digunakan oleh The Medium
Teknik shaky cam atau Teknik kamera bergoyang, dimana para aktor memegang sebuah kamera dan merekam aktivitas mereka
Teknik Fly-on-The-wall sebuah Teknik yang paling banyak digunakan dalam film horor, seperti rekaman kamera cctv.
Teknik Fly-on-The-wall hanya berfokus satu arah dan mereka aktifitas orang di bawahnya, Teknik ini sering disebut sebagai One Shot.
Kedua ini dipoles dengan sound dan pemeran film membuat karya sinema tersebut terlihat natural.
Nah keputusannya ada pada penikmat sekalian, apakah The Medium kisah nyata atau bukan? Silahkan dinilai sendiri.***