"Perkampungan dekat dengan aktivitas industri tambang nasional sangat diprihatinkan, perlu kepedulian khusus oleh pemerintah daerah dan pusat; pelayanan mendasar - kesehatan warga, air bersih, pendidikan, perbaikan jalan dan kebutuhan mendasar lainnya," ungkap Aslan.
Padahal menurutnya, ketimpangan yang dirasakan oleh warga tidak berbanding lurus dengan perusahaan raksasa di Desa lingkar tambang yang terus nikel berton-ton.
"Setiap bulan - tahun raksasa perusahaan tambang proyek strategi nasional Teluk Weda: memproduksi nikel berton-ton di puluhan pabrik smelter untuk bisnis kendaraan listrik yang selalu digaungkan lewat bibir Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan dan jajaran kabinetnya juga pemerintah Provinsi dan Kabupaten, kerjasama dengan modal China," tutupnya.
Mungkinkah ini yang dimaksud 'Bukan Desa Lingkar Tambang Tapi Tambang Lingkar Desa'.***