SUARA HALMAHERA - Pemerintah daerah Halmahera Tengah mendapat kecaman yang tajam setelah menobatkan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai Sesepuh Gamrange. Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) Patani menjadi pihak yang mengeluarkan kecaman tersebut.
HIPMA Patani secara tegas mempertanyakan peran serta kontribusi yang telah diberikan oleh Luhut kepada masyarakat Gamrange sehingga dirinya dapat dinobatkan sebagai sesepuh di wilayah adat ini.
"Ketika Pemerintah Halteng berikan amanat kepada Luhut sebagai Sesepuh Gamrange, Peran serta konstribusi apa yang dia berikan kepada Masyarakat Gamrange," demikian keterangan Ketua Umum HIPMA Patani, Ijan Sileleng, dalam rilis yang diterima Suara Halmahera 16 Mei 2023
Kecaman ini memunculkan keraguan mengenai keputusan pemerintah daerah dalam menobatkan LBP sebagai tokoh yang dihormati di wilayah tersebut.
Menurut informasi yang diterima, proses penobatan LBP sebagai Sesepuh Gamrange dilakukan di Bandara Cekel, Lelilef, ketika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu sedang melakukan kunjungan kerja di kawasan PT IWIP.
Proses penobatan ini melibatkan Sangaji Weda, yang mengatasnamakan lembaga adat (Weda Patani, dan Maba) sebagai pihak yang mengeluarkan pengakuan tersebut.
Penobatan tersebut disaksikan langsung oleh PJ Bupati Halmahera Tengah Ikram M Sangaji
Baca Juga: SEJARAH MALUKU: BAJAK LAUT GAMRANGE
Penobatan tersebut dinilai tak memiliki alasan yang jelas, sebab; masyarakat memiliki hak untuk mengetahui peran serta kontribusi yang telah diberikan oleh seseorang sebelum dianggap sebagai tokoh yang dihormati.
Selanjutnya HIPMA Patani menyatakan sikap
1 Menolak keras dan mengecam terhadap Pemda Halteng Segera cabut status Luhut binsar panjaitan yang di nobatkan sebagai (sesepuh Gamrange)
2 Tolak Perusahan Tambang di daratan Patani
3 Mendesak kepada Pemerintah Halteng dan Polres Halteng segerah Tangkap dan adili Pelaku Pembunuhan di Hutan Patani kali Gowonle
4 Jadikan Hutan Patani sebagai lumbung pertanian dan perikanan
5 Berikan kesejahteraan terhadap Petani, Buruh dan Nelayan di Halmahera Tengah.***