Baca Juga: Ribuan Kader Hadiri Pelantikan DPC–DPRt se Weda Timur dan Weda Utara, ini Target NasDem Halteng
Dirinya juga mengakui bahwa ev merupakan produk yang relatif mahal dibandingkan dengan kendaraan konvensi
"EV memang sejak awal lebih mahal dari kendaraan berbahan bakar fosil. Walaupun 3-4 tahun terakhir sudah ada penurunan harga karena perkembangan teknologi, baterai, dan volume produksi," ujar dia.
Dirinya juga menyoroti dampak dari pabrik EV yang ada di tanah air, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
"Mulai dari skala produksi dari pabrik baterainya ada berapa banyak, seperti apa efisiensinya, varian baterainya apa saja, kalau bisa untuk mobil, motor, dan kendaraan komersial dalam saat yang sama," ujarnya menambahkan.
Indonesia Produsen Baterai EV
Pemerintah melalui kementerian BUMN telah membentuk perusahaan baterai yang bernama PT Industri Baterai Indonesia (IBI)
PT IBI direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 140 gigawatt hour (GWh). Diperkirakan bahwa 50 GWh sel baterai yang diproduksi IBI akan diekspor ke luar negeri.
Kemudian, sisanya akan digunakan industri baterai di Indonesia untuk memproduksi mobil listrik. Setelah dibangun, perusahaan ini diprediksi dapat mempekerjakan sekitar 1.000 orang.