Network
SUARA HALMAHERA-Pembunuhan merupakan tindakan menghilangkan atau menghabisi nyawa manusia, perbuatan tidak manusiawi juga sangat kejam dan keji.
Tindakan berencana yang suda berulang kali terjadi hingga kini teror terus terjadi sejak tahun 1985, 2002, 2013, 2016, 2019 di Halmahera Timur, kejadian yang terbaru pembunuhan dengan motif yang sama juga terjadi di patani utara tahun 2021 di Halmahera tengah. Lantas pertanyaannya sampai kapankah momok dan teror ini akan terus membayang - bayangi kita semua?
Apa motif dari rentetan kejadian ini dan siapa dalang dan kelompok mana yang mengambil keuntungan dari semua ini? lalu apa yang di lakukan pihak pemerintah bersama kepolisiaan selama ini?.
Baca Juga: Saksikan 'Suara Hati Istri', Cek di Jadwal TV di Indosiar Hari Ini Rabu 10 November 2021
Daftar pencarian orang (DPO) pembunuhan di tahun 2019 yang hari ini masi mejadi boronan, berkeliaran bebas di hutan halmahera sampai saat ini tidak ada upaya penangkapan terhadap pelaku DPO, putusan pengadilan Nomor 94/pid.B/2019/PN Sos. tanggal 27 Maret 2020 termuat 6 pelaku dan daftar pencarian orang (DPO).
Dalam regulasi jelas UUD nomor 2 tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,serta menegakkan hukum.
Namun hari ini polres haltim,pemda dan DPRD tidak mampu membongkar rentetan problem kemanusiaan (dalang).
Baca Juga: Film 'Pintu Surga Terakhir': Berikut Biodata Pemeran Utama Cut Meyriska
Hari ini imbas dari pembunuhan dan teror yang semakin masif juga membunuh sektor ekonomi masyarakat Petani Maba Selatan yang secara mayoritas adalah masyarakat petani dan nelayan.
Front perjuangan untuk kemanusiaan (FPUK) Maluku Utara Mendesak :
