SUARA HALMAHERA - Proyek jalan nasional Halmahera Tengah menyisakan masalah di Kecamatan Patani Barat.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah disebutkan tak lunasi lahan dan tanaman milik warga Patani Barat.
"Saya sudah tiga kali bolak balik Patani-Weda tapi tak ada hasil," jelas salah seorang pemilik lahan yang tak mau disebutkan namanya pada Suara Halmahera, Rabu 21 Juli 2021
Tak tanggung-tanggung ada sejumlah 114 warga yang lahan dan tanamannya mengeluhkan hal tersebut.
Data 114 pemilik ini berdasarkan riset lapangan dari mahasiswa dan dari Serikat Tani Patani (Sertani) Halteng.
Saat ini telah 4 hari pemilik lahan melakukan penutupan jalan, pemilik lahan menuntut agar lahan mereka segera dilunasi.
Saat tim Suara Halmahera meninjau lokasi yang melakukan pemalangan, seorang warga mengatakan tujuan lainnya adalah menghentikan truk perusahaan pengangkut material yang sedang mengerjakan jalan antara desa Sibenpopo-Dotte.
"Truk perusahaan dilarang lewat, hanya ada jalan untuk motor," kata warga tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa material batu kerikil proyek jalan nasional antara desa Sibenpopo-Dotte berada di wilayah desa Yondeliu.