Freeport-Tsingshan Bangun Pabrik 2,5 Juta Ton Untuk Tembaga di Halmahera Tengah, Weda, Dipastikan Akhir Maret

- 6 Februari 2021, 11:02 WIB
Freeport merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di Papua dan menjadi alasan Indonesia untuk mempertahankan Papua Barat
Freeport merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di Papua dan menjadi alasan Indonesia untuk mempertahankan Papua Barat /dok.Antara/

SUARA HALMAHERA - Tsingshan yang merupakan salah satu perusahaan patungan PT IWIP berkerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam hal rencana pembangunan smelter tembaga.

Disebutkan, kerja sama Tsingshan dan Freeport berjalan baik dan akan diputuskan akhir Maret ini.

Septian Hario Seto Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi mengungkapkan bahwa rencana pembangunan smelter tembaga di Weda Bay, Halmahera Tengah kerja sama PT Freeport Indonesia dan perusahaan asal China Tsingshan Steel dipastikan akhir Maret mendatang.

Baca Juga: PT. IWIP Dekati Freeport Untuk Bangun Pabrik Smelter Tembaga Di Halmahera Tengah

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan rencana pembangunan smelter tembaga kerja sama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan perusahaan asal China Tsingshan Steel akan dipastikan pada akhir Maret mendatang.

"Soal rencana pembangunan smelter copper (tembaga) di Weda Bay, kerja sama antara Freeport dan Tsingshan, prosesnya sedang berjalan negosiasinya. Targetnya memang akhir bulan Maret sudah conclude (diputuskan)," katanya dalam jumpa pers virtual, Jumat. Dikutip SUARA HALMAHERA dari ANTARA, Sabtu 6 Februari 2021.

Dijelaskan oleh Seto, bahwa proyek pembangunan smelter tembaga yang berkapasitas 2,5 juta ton input konsentrat itu akan jadi kerja sama yang atraktif bagi Freeport.

Menurutnya, proyek tersebut sebagian besar investasinya akan ditanggung oleh oleh perusahaan China, Tsingshan.

Sehingga Freeport disebutnya hanya perlu memberikan pendanaan sekitar 7,5 persen saja dari total investasi sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah