SUARA HALMAHERA - Pabrik Baterai (EV) dipercaya bisa tekan harga Motor Listrik di Indonesia
Saat ini banyak masyarakat yang mulai menjatuhkan minat pada motor listrik, berdasarkan keterangan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sepanjang 2022 telah terjual 28 ribu kendaraan listrik
Apalagi Jokowi telah memberi penjelasan bahwa pemerintah akan dahulukan instef motor listrik
Baca Juga: Partai PKS Sebut Parpol Baru Bukan Pesaing Melainkan Mitra Tanding Pada Pemilu 2024
Motor Listrik Jadi Lebih Murah
Pada beberapa waktu lalu, pengamatan Bebin Djuana mengatakan bahwa apabila indonesi memiliki pabrik ev di dalam negeri maka harga kendaraan listrik bisa ditekan
Mengingat daya beli masyarakat yang berada cenderung rendah, bisa.menjadi keuntungan untuk konsumen tanah air
"Pabrik baterai di negara kita akan mulai berproduksi kurang lebih pada dua tahun lagi. Mungkin saat itu lah akan terjadi penurunan harga (EV) di Indonesia," kata Bebin oada September 2022 lalu dilansir dari Antara
Baca Juga: Ribuan Kader Hadiri Pelantikan DPC–DPRt se Weda Timur dan Weda Utara, ini Target NasDem Halteng
Dirinya juga mengakui bahwa ev merupakan produk yang relatif mahal dibandingkan dengan kendaraan konvensi
"EV memang sejak awal lebih mahal dari kendaraan berbahan bakar fosil. Walaupun 3-4 tahun terakhir sudah ada penurunan harga karena perkembangan teknologi, baterai, dan volume produksi," ujar dia.
Dirinya juga menyoroti dampak dari pabrik EV yang ada di tanah air, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
"Mulai dari skala produksi dari pabrik baterainya ada berapa banyak, seperti apa efisiensinya, varian baterainya apa saja, kalau bisa untuk mobil, motor, dan kendaraan komersial dalam saat yang sama," ujarnya menambahkan.
Indonesia Produsen Baterai EV
Pemerintah melalui kementerian BUMN telah membentuk perusahaan baterai yang bernama PT Industri Baterai Indonesia (IBI)
PT IBI direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 140 gigawatt hour (GWh). Diperkirakan bahwa 50 GWh sel baterai yang diproduksi IBI akan diekspor ke luar negeri.
Kemudian, sisanya akan digunakan industri baterai di Indonesia untuk memproduksi mobil listrik. Setelah dibangun, perusahaan ini diprediksi dapat mempekerjakan sekitar 1.000 orang.
Kendaraan umum harus diutamakan
Pengamat juga menyarankan bahwa dalam transisi ini sebaiknya kendaraan umum yang harus didahulukan
Penerapan EV pada kendaraan yang bisa diprioritaskan oleh pemerintah seperti bus, metro mini, koaja bahkan ojol
"Yang didahulukan adalah public transportation, gantikan dengan bus, metromini, atau kopaja listrik. Jakarta akan punya LRT, dan ini adalah hal yang baik karena bisa mengangkut banyak orang dengan kendaraan listrik. Terapkan di sektor-sektor yang kesehariannya betul-betul (menjangkau) kilometer yang tinggi, seperti public transportation, logistik, bahkan ojol," kata dia.***