SUARA HALMAHERA - KOPRI PMII Cabang Babullah kota Ternate gelar sekolah alam di lokasi pantai maitara, Maluku Utara, pada hari Minggu 27 Maret 2022 kemarin.
Agenda itu dibuat demi memajukan basis pengetahuan tentang keperempuanan dan personal kerusakan lingkungan.
Kegiatan itu dibarengi juga dengan kerja-kerja nyata dalam bentuk pembersihan di lokasi pantai sebagai rasa kepedulian pada alam.
Baca Juga: Vladimir Putin Siap Perang Jika NATO Mengganggu Eksistensi Rusia: Kami Adalah Kekuatan Nuklir
"Selain kita Agenda diskusi dalam sekolah alam, kami juga melakukan pembersihan sampah beserta orasi ilmiah," Ungkap Ketua KOPRI, Sumita Husen Kepada Suara Halmahera, Senin 28 Maret 2022.
Diskusi yang diselenggarakan dalam sekolah alam tersebut adalah materi tentang ekologi politik, dampak kerusakan lingkungan terhadap perempuan, dan yang terakhir tentang ekofeminisme.
Tujuan kegiatan sekolah alam untuk mengevaluasi loyalitas anggota dan kader KOPRI Cabang Babullah kota Ternate dalam berorganisasi.
"Sekolah alam ini bertujuan untuk mengevaluasi loyalitas kita dalam berorganisasi sejauh mana anggota dapat memahami akar persoalan yang muncul dari kebijakan negara kita. Mulai dari kapitalisasi pendidikan, rasisme, pelanggaran Ham, masifnya industri ekstraktif sampai pada persoalan perempuan," Ungkap Sumita.
Sumita juga menjelaskan bahwa Loyalitas keanggotaan harus diuji dalam tindakan nyata agar teori yang di pegang dapat terwujud.
Dirinya juga menegaskan, karena PMII adalah organisasi pergerakan maka harus bergerak demi mewujudkan cita-cita.
Baca Juga: Produk Kripik Kelapa: Ide Kreatif Mahasiswa KKN IAIN Ternate Bersama Masyarakat Desa Tului
Perjuangan menuntut keadilan tidak akan terwujud jika tidak dibarengi dengan perjuangan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Ketua KOPRI itu juga berharap dengan agenda ini, KOPRI semakin maju mentalitas juangnya dalam melawan industri ekstraktif.***