SUARA HALMAHERA - Harga cengkeh mengalami kenaikan, komoditas unggulan asal Maluku ini kembali menjadi harapan.
Petani cengkeh di Maluku dan Maluku Utara telah lama menantikan kabar baik ini.
Berdasarkan keterangan Iwan salah seorang warga Halmahera, Maluku Utara, bahwa harga cengkeh di Maluku Utara perlahan naik.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Urus Izin Buang Limbah ke Laut, Gubernur Malut: Saya Belum Tanda Tangan
Iwan mengakui, pengepul lokal di Halmahera menghargai cengkeh per kilo berada di kisaran harga Rp60.000 per Kg.
Semula harga cengkeh di Halmahera sangat miris, berada di angka terendah Rp30.000 per Kg dan angka paling tinggi Rp50.000 per Kg itu pun sangat jarang, aku Iwan.
Tren kenaikan ini juga terjadi di wilayah Maluku, khususnya di kota Ambon.
Hasil pemantauan Antara pada Jumat 26 Februari 2021, lokasi transaksi hasil perkebunan di jalan Setia Budi, kawasan Rijoli, Kelurahan Batu gajah, Kota Ambon.
Pengumpul cengkeh menawarkan harga Rp67.000 per Kg, atau naik dari sebelumnya Rp65.000 per kilogram.
Evi seorang pengumpul di kawasan jalan Setia Budi, mengakui kenaikan harga tersebut dimulai pada awal bulan Februari.
Evi menjelaskan, perubahan harga naik mula mula dari Rp62.000, kemudian naik Rp64.000, dan naik lagi menjadi Rp65.000 pada minggu yang lalu dan kini nak lagi menjadi Rp67.000 per Kg.
Evi mengakui peningkatan harga komoditi ini dipengaruhi oleh pasar Surabaya.
Para pemilik toko hasil pertanian di kota Ambon menjual komoditas cengkeh di Surabaya, Jawa Timur.
Kantor Berita Antara melaporkan pantauan komoditi lainnya di kota Ambon yakni:
- Biji Pala - Bundar Rp78.000 per Kg,
- Fuli - Rp240.000 per Kg, awalnya Rp250.000 per Kg.
- Kakao atau Coklat - Rp26.000 per Kg, dan.
- Kopra - Rp10.000 per Kg.
Kenaikan harga komoditas cengkeh andalan Maluku dan Maluku Utara ini, diharapkan dapat membantu ekonomi petani.***