Tingkatkan Keamanan Negara, Jepang Investasikan 5 Triliun Yen untuk Pengembangan Rudal Jarak Jauh

- 7 Desember 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi rudal balistik - Korea Utara kembali menembakkan 23 rudal mereka, yang kali ini salah satunya mendarat di lepas pantai Korea Selatan.
Ilustrasi rudal balistik - Korea Utara kembali menembakkan 23 rudal mereka, yang kali ini salah satunya mendarat di lepas pantai Korea Selatan. /KCNA via REUTERS/

Dari anggaran sekitar 5 triliun yen, sekitar 1 triliun yen akan digunakan untuk memperluas jangkauan rudal serang darat-ke-kapal Tipe-12 milik Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang.

Selain itu, anggaran 1 triliun yen tersebut juga akan digunakan untuk mendiversifikasi platform peluncuran rudal sehingga proyektil dapat ditembakkan dari kapal dan pesawat, kata sumber itu.

Baca Juga: Situasi Polsek Astana Anyar, Ada Ledakan Dahsyat Diduga Bom Bunuh Diri

Sekitar 800 miliar yen akan dihabiskan untuk pengembangan senjata luncur berkecepatan tinggi untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya Jepang dan rudal hipersonik yang sulit dicegat, menurut sumber tersebut.

Selain mengerahkan rudal, Jepang juga akan menggunakan berbagai jenis pesawat nirawak (drone), termasuk yang bersifat menyerang, untuk mengatasi penyusup dan yang dapat beroperasi di bawah air, kata beberapa sumber pemerintah.

Pemerintah Jepang berencana memasukkan gagasan kontroversial untuk memperoleh kemampuan menyerang balik itu dalam Strategi Keamanan Nasional yang akan direvisi bersama dengan dua dokumen pertahanan lainnya pada akhir Desember.

Kemampuan menyerang balik itu akan memungkinkan Jepang menembak dan melumpuhkan rudal musuh sebelum diluncurkan dari wilayah asing.

Untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan dipimpin oleh Kishida telah menetapkan target untuk menggandakan pengeluaran pertahanan Jepang menjadi 2 persen atau lebih dari produk domestik bruto (PDB) negara itu dalam lebih dari lima tahun ke depan.

Persentase baru itu berada pada level yang sama dengan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Untuk diketahui, Jepang telah lama membatasi anggaran pertahanan tahunannya sekitar 1 persen dari PDB, atau lebih dari 5 triliun yen, sambil mempertahankan postur keamanan yang berorientasi pada pertahanan diri secara eksklusif di bawah Konstitusi Nasional yang menolak perang.***

Halaman:

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x