SUARA HALMAHERA - Sekutu Rusia terus membantah propaganda barat yang terus menyudutkan mereka
Rusia dituduh menyerang sebuah kapal kargo yang berbendera Dominika berlabuh di Mariupol Ukraina
Kapal kargo Azburg milik Dominika hancur dan tenggelam terkena sebuah rudal, yang disangkakan milik Rusia pada 3 April 2022 lalu
Baca Juga: Dua Putri Vladimir Putin Jadi Target Sanksi Uni Eropa, Rusia Dituduh Melakukan Kejahatan Perang
"Pada tanggal 4 April, sekitar 2240 LT (waktu setempat) kapal itu ditembaki oleh angkatan bersenjata Rusia setelah dengan sengaja menembaki kapal itu dua kali sehari sebelumnya," demikian catatan Administrasi Maritim Dominika, dilansir dari Reuters 7 April 2022
Berdasarkan catatan tersebut, kapal kargo Azburg diserang dengan rudal berulang kali
"Karakteristik spesifik dari penembakan di kapal masih belum diketahui, kru melaporkan penembakan, pengeboman dan serangan berulang kali oleh rudal, menyebabkan kebakaran di ruang mesin."
Baca Juga: Ukraina Klaim Telah Jatuhkan Pesawat Tempur SU 35 Rusia, Ahli Malah Sebut Itu Sebagai Pecahan Rudal
Masih dari sumber yang sama diakui bahwa motif penembakan kapal tersebut belum diketahui secara pasti
Milisi Donetsk segera memberikan tanggapan terkait penembakan kapal kargo Azburg
Menurut pihak Donetsk kejadian di Mariupol ini mungkin merupakan provokasi dari Ukraina yang sengaja menyudutkan Moskow.
Menurut juru bicara milisi rakyat Donetsk Eduard Basurin pada Selasa 5 April 2022, bahwa pasukan Kievlah yang masih menguasai pelabuhan Mariupol
“Kaum nasionalis Ukraina yang masih menguasai pelabuhan Mariupol, sangat menyadari kekalahan mereka yang akan segera terjadi, telah dengan sengaja menghilangkan infrastruktur dan kapal-kapal asing di sana," terang Eduard Basurin dilansir dari Tass
Dirinya menjelaskan bahwa pasukan Kiev tega menyerang kapal tersebut padahal ada warga negara Ukraina di dalamnya.
"Saat ini kita tahu ada api dan asap tebal di kapal Turki The Azburg, yang menerbangkan Bendera Dominika. Ada dua belas warga Ukraina di dalamnya,"
Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut sengaja dilakukan oleh pasukan Kiev agar menjadikan rusia sebagai kambing hitam.
"Kami tidak mengesampingkan bahwa pusat operasi informasi-psikologis Ukraina telah mulai menghancurkan kapal asing bersama awaknya dengan tujuan menyalahkan serangan artileri oleh pasukan Rusia," kata Basurin
Dia kemudian menjelaskan bahwa, sebenarnya pihak rusia dan milisi Donetsk telah meminta agar Kiev segera melakukan evakuasi terhadap 6 kapal asing di Mariupol
Namun sayangnya pasukan Kiev mengabaikannya dan hal ini dijadikan senjata profikasi
"Saya merasa berkewajiban untuk menunjukkan bahwa otoritas Kiev mengabaikan permintaan resmi untuk evakuasi enam kapal asing dan awaknya, yang sengaja diblokir oleh nasionalis Ukraina dengan menambang wilayah perairan pelabuhan sebelum dimulainya operasi militer," kata Basurin. .
Lebih lanjut di menjelaskan bahwa pada hari Senin, pasukan milisi Donetsk telah menguasai pusat Mariupol. Pasukan Ukraina disegel di zona industri dan pelabuhan.
Karena pasukan Kiev terdesak di pelabuhan tersebut, maka mereka melancarkan provokasi.
Berdasarkan laporan Reuters bahwa 1 dari 12 anggota awak mendapatkan perawatan medis, sementara awak yang tersisa dievakuasi ke kapal terdekat, kata registri Dominika.
Kapal itu tiba di Mariupol pada 23 Februari 2022 terjebak karena karena penutupan pelabuhan, menurut perusahaan keamanan Inggris Ambrey Intelligence and registry
Eric Dawicki, wakil administrator urusan maritim mengatakan bahwa insiden tersebut membuat beberapa hambatan di pelabuhan
"Ini tentu akan menciptakan hambatan navigasi di dermaga dan kami tentu khawatir," katanya kepada Reuters.
Meskipun Tuduhan terus di sematkan pada Rusia namun Milisi Donetsk tetap yakin bahwa hal tersebut merupakan provokasi dari Ukraina.***