SUARA HALMAHERA – Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina terus berlangsung hingga hari ini dan belum ada kata untuk melakukan perdamaian.
Rusia sejatinya telah melakukan invasinya sejak tanggal 24 Februari lalu, dimulai semenjak Presiden Rusia yakni Vladimir Putin menyerukan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Tindakan yang dilakukan oleh Rusia tersebut menjelang Ukraina menyatakan akan ikut bergabung dengan NATO yang selama ini merupahkan musuh abadi dari Rusia.
Ukraina yang dibantu oleh negara-negara barat khususnya yang masuk dalam aliansi NATO mencoba bertahan melawan invasi milisi dari Kremlin.
Baca Juga: Ukraina Klaim Telah Jatuhkan Pesawat Tempur SU 35 Rusia, Ahli Malah Sebut Itu Sebagai Pecahan Rudal
Rusia yang menyadari kenyataan tersebut, kini telah mulai menggunakan rudal yang tidak bisa dideteksi oleh sistem pertahanan udara untuk membobardir Ukraina.
Rudal yang digunakan oleh Rusia tersebut adalah rudal aeroballistic hypersonic Kinzhal sebagaimana yang diungkapkan oleh kementerian pertahanan Rusia.
Rudal aeroballistic hypersonic Kinzhal digunakan untuk menghancurkan Gudang persenjetaan milik tentara dari Ukraina.
Senjata yang digunakan oleh Rusia yakni Kinzhal tersebut bergerak dengan kecepatan mach 5, hal itu membuat rudal Rusia tersebut tidak bisa terbendung dan dilacak sebagaimana yang dijelaskan oleh Eurasia