Kapal Tanker Indonesia Pertamina Prima angkut Minyak Rusia Dicegat Organisasi Greenpeace, Ada Apa

- 5 April 2022, 15:07 WIB
Kapal Pertamina Prime Dihentikan di Laut Denmark, angkaut minyak perusahaan swis untuk China
Kapal Pertamina Prime Dihentikan di Laut Denmark, angkaut minyak perusahaan swis untuk China /Tiktok/

SUARA HALMAHERA – Di Tengah konflik Rusia Ukraina, Pertamina Indonesia terkena imbas.

Pertamina Indonesia sebagai mitra dagang dari Rusia, harus terseret, distribusi minyak mentah dihadang di tengah laut

Kapal Tanker milik Pertamina dicegat oleh oleh lembaga swadaya Greenpeace di lepas pantai Denmark pada 31 Maret 2022.

Baca Juga: Natuna Tidak Aman, Konflik AS vs China di LCS Semakin Memanas, Filipina Vietnam Ikut Terlibat

Kapal tanker tersebut bernama Pertamina Prime itu mampu mengangkut minyak mentah sebanyak 2 juta baret.

Rencana kapal tanker Pertamina Prime mengangkut 100.000 ton minyak rusia yang di transfer dari Kapal Seaoath milik rusia

Sebelum aktivitas transfer minyak dari Kapal tanker Rusia ke Kapal Pertamina Prime kapal tersebut dihadang di Frederikshavn, Denmark, dicegah agar gagal melakukan transfer minyak.

Dilansir dari PRFM News: Kapal Tanker Pertamina Dicoreti dan Dihadang Aktivis Greenpeace Karena Membawa Minyak dari Rusia

Kapal Seaoath tiba dari Rusia dengan membawa persediaan 100.000 ton minyak mentah ural dan akan ditransfer ke kapal tanker Pertamina yang berukuran lebih besar.

Minyak yang hendak di transfer ke kapal tanker Pertamina Prime tersebut merupakan milik perusahaan asal Swiss Trafigura yang hendak dikirim ke China.

Sumber perdagangan dan pengiriman mengatakan Trafigura telah menyewa Seaoath untuk membuat minyak mentah Rusia.

Trafigura sendiri menolak untuk mengomentari pengiriman secara spesifik tetapi mereka mengatakan mengutuk perang di Ukraina.

Trafigura menyampaikan bahwa mereka bukan lah melakukan bisnis minyak dan gas baru, melainkan menjalankan kontrak yang sudah berjalan dan sudah disepakati sebelum invasi.

Terlihat dari pantauan laman resmi milik Greenpeace, para aktivis tersebut bahkan nekat mencoreti badan kapal tanker Pertamina dengan tulisan “Perang Bahan Bakar Minyak”.

Selain itu para aktivis yang berada di perahu kayak tampak mengambil gambar dengan memegang spanduk bertuliskan “Stop Fuelling The War”, “No War” dan “Oil Fuels War”.

Berita terakhir menyebutkan bahwa pemblokan kapal tanker Pertamina berlangsung selama 24 jam.

Selain itu para aktivis diusir oleh pihak kepolisian tetapi tidak ditahan dan dan transfer minyak kembali berjalan normal.

Kapal Pertamina Prime yang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker dan setelah itu berlayar ke China setelah transfer selesai.

Uni Eropa dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, termasuk membekukan aset bank sentralnya.

Sementara Amerika Serikat dan Inggris telah mengambil langkah-langkah untuk melarang impor minyak Rusia.

Tampaknya Swis belum melarang ekspor minyak Bumi Rusia, buktinya masih menggunakan jasa kapal tanker Indonesia untuk kirim minyak ke China*** (Khairiyah – PRFM News)

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah