Pablo Escobar Pimpinan Kartel Narkoba dan Pembela Kaum Miskin!

- 2 Desember 2021, 08:00 WIB
Pablo Escobar
Pablo Escobar /stuff.co.nz

Puncaknya pun terjadi pada 1989, ketika sebuah bom diledakkan tepat di depan kantor DAS.

Meski Jenderal Maza Márquez selamat, tetapi tidak kurang dari 100 orang tewas akibat ledakan tersebut.

 

Ketika George Bush dilantik menjadi Presiden AS, komitmen memerangi Pablo Escobar akhirnya mendapat dukungan dana dan sumber daya yang lebih baik.

Di Kolombia, calon presiden Luis Carlos Galán yang populer difavoritkan menjadi pemenang dalam pemilu 1990.

Dia adalah masalah besar bagi Pablo Escobar karena misi utamanya memberantas perdagangan narkotika.

Dalam kampanyenya, Luis Carlos Galán bahkan berani menjanjikan untuk mengembalikan perjanjian ekstradisi jika menjadi presiden.

Akan tetapi dalam sebuah kampanye publik pada 18 Agustus 1989, calon presiden Kolombia tersebut ditembak mati.

Kematiannya tersebut menjadi momentum bagi Presiden Kolombia Virgilio Barco Vargas untuk menyatakan perang dengan komplotan Pablo Escobar, dan secara terbuka meminta bantuan AS beberapa jam setelah insiden penembakan.

Akhirnya pada pertengahan 1991, parlemen Kolombia mengadakan pemungutan suara mengenai ekstradisi dengan AS.

Hasilnya pun ternyata di luar dugaan, karena ekstradisi tidak akan diberlakukan kembali. Namun, DEA tetap mengincar Pablo Escobar.

Halaman:

Editor: Ali Akbar Muhammad

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah