Pasca Peningkatanan Anggaran Militernya, Jepang dapat Sorotan Khusus dari Menlu Tiongkok

7 Desember 2022, 17:11 WIB
Ilustrasi senjata militer milik China /theaviationgeekclub.com

Suara Halmahera - Ketegangan hubungan antar Negara-negara di Asia Timur nampak semakin tinggi menuju pergantian tahun 2023 ini.

Usai dilaporkan hendak menaikkan anggaran militernya menjadi 5 triliun Yen pada tahun 2023 mendatang, Jepang dengan segera memantik perhatian dari Negara lain di wilayah rawan konflik tersebut.

Salah satunya adalah Negara adidaya Asia, Tiongkok. Dilansir dari Antara Jubir Kemenlu China Mao Ning mendesak Jepang berhati-hati dalam perkataan dan tindakan di bidang militer dan keamanan.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Negara, Jepang Investasikan 5 Triliun Yen untuk Pengembangan Rudal Jarak Jauh

Mao melontarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin saat menjawab pertanyaan terkait peningkatan anggaran pertahanan Jepang.

Dalam pandangan Mao, anggaran pertahanan Jepang meningkat selama 10 tahun berturut-turut, dan Jepang juga cenderung mempermainkan ketegangan kawasan serta mencari terobosan di bidang militer.

Sang jubir juga menambahkan bahwa tindakan berbahaya seperti itu telah menimbulkan keraguan yang besar di antara negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional.

Baca Juga: IESFW 2022 Bali, Syaikots Bawa Tim MLBB Indonesia Melaju ke Grand Final

Terutama mengenai komitmen Jepang untuk tetap berpegang teguh pada kebijakan yang berorientasi pada pertahanan dan jalur pembangunan yang damai.

"Jepang harus secara serius merenungkan sejarah agresinya, menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangganya di Asia, berbicara dan bertindak dengan hati-hati di bidang militer dan keamanan, serta melakukan lebih banyak hal yang kondusif guna menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," imbuh Mao sebagaimana yang dilansir dari Xinhua.

Untuk diketahui, sebagaimana dilansir dari Antara, untuk meningkatkan keamanan negaranya dalam kemungkinan pecahnya konflik besar di area tersebut, Pemerintah Jepang dikabarkan berinvestasi senilai 5 Triliun Yen untuk mengembangkan kemampuan Rudal jarak jauh mereka.

Baca Juga: Situasi Polsek Astana Anyar, Ada Ledakan Dahsyat Diduga Bom Bunuh Diri

Langkah itu diambil karena Jepang bermaksud untuk meningkatkan kemampuan serangan di tengah ancaman keamanan yang kian besar.

Rudal pencegat buatan dalam negeri, yang dapat diluncurkan dari luar jangkauan tembakan musuh, akan menjadi inti dari apa yang disebut pemerintah sebagai "kemampuan serangan balik" di tengah peningkatan kehadiran militer China dan sederet peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara.***

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: ANTARA Xinhua News

Tags

Terkini

Terpopuler