SUARA HALMAHERA – Rusia marah besar dengan unit batalyon Azov Ukraina menewaskan orangtua dan anak-anak
Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia menerangkan aksi pasukan Azov itu dilakukan untuk mengambil mobil milik keluarga tersebut agar bisa melarikan diri.
Tindakan bejat batalyon Azov tersebut terjadi pada 20 Maret 2022
Baca Juga: Sadar Ukraina Makin Melemah, Rusia Justru Tambah Peralatan Militer Tidak Mau Kasih Kendor
Kemarahan negeri beruang merah tersebut berimbas pada pasukan nasionalis Ukraina yang ada di Mariupol
Untuk menghindari kejadian tersebut terulang, Rusia membuat jalur evakuasi untuk warga sipil agar tidak terlibat kontak dengan operasi khusus.
Kemarahan Rusia tersebut membuat Kiev memerintahkan batalyon nasionalis di Mariupol untuk menyamar sebagai warga sipil dan keluar dari kota tersebut.
"Dalam konteks pernyataan resmi oleh Kiev tentang penolakannya untuk melakukan operasi kemanusiaan, dan para militan untuk meletakkan senjata mereka,
Mereka dengan munafik menginstruksikan batalyon nasionalis untuk meninggalkan kota dalam kelompok-kelompok kecil dengan kedok warga sipil, berpakaian sipil.,” terang Mikhail Mizintsev Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia
Kiev memrintahkan agar pasukan nasionalisnya mengunakan jalur yang disediakan oleh Rusia
“Menggunakan kesempatan apapun, termasuk koridor kemanusiaan," katanya
Terkait pasukan Azov yang menghabisi nyawa keluarga demi melarikan diri kini telah diamankan oleh Rusia.
Mobil yang dicuri pasukan Azov terdeteksi mengarah ke Zaporozhe kemudian segera diamankan
"Tapi mereka diidentifikasi dan segera ditahan oleh tentara Rusia," katanya.
Tentang Pasukan Azov
Pasukan Azov diketahui berada bermarkas di Mariupol, mereka dikenal kejam dan tanpa belas kasihan.
Pasukan Azov bermula dari para milisi sukarelawan yang dibentuk di kota Berdyansk, untuk melawan pasukan donbas yang pro Rusia.
Pasukan ini kemudian tergabung dalam Garda Nasional Ukraina yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri.
Mereka mendapat pelatihan dari militer ukraina untuk menambah pengalaman di medan tempur.
Sebagai anggota pasukan ini terdeteksi merupakan ekstrimis sayap kanan yang dikenal radikal.
Rusia anggap pasukan tersebut sebagai bibit-bibit neo Nazi yang bercokol di Ukraina dan harus dimusnahkan.
Saat ini operasi khusus Rusia ke Ukraina, salah satu tujuannya adalah menghabisi bibit-bibit Neo Nazi tersebut.***