Setelah Erdogan Marah Besar Pada Barat, Menlu Turki Tolak Ajakan Barat Untuk Berikan Sanksi Pada Rusia

14 Maret 2022, 09:12 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan beri peringatan pada barat, kini turki tolak ajakan barat untuk beri sangsi ke Rusia /AP: Presidential Press Service/

SUARA HALMAHERA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah besar terkait tindakan Fasisme Barat pada seorang budayawan Rusia di Jerman

Recep Tayyip Erdogan bahkan mengistilahkan perundungan terhadap orang-orang Rusia sebagai bentuk tindakan tanpa dasar dia mengambil istilah ‘perburuan penyihir’

Erdogan membela Dostoevsky, seorang budayawan dan menjabat sebagai direktur Orkestra Philharmonic, korban Fasisme di Jerman.

Baca Juga: Romelu Lukaku Belum Memuaskan Chelsea, Si Biru Masih Berhutang Rp1,3 triliun Ke Inter Milan

Baca Juga: Hattrick Cristiano Ronaldo Kalahkan Lionel Messi Sebagai Pembuat Trigol Terbanyak di Dunia

Budayawan tersebut dipecat pemerintah Jerman karena memiliki kedekatan dengan Presiden Putin

“Tindakan fasis terhadap orang-orang keturunan Rusia dan tokoh budaya Rusia yang tinggal di dunia Barat sama sekali tidak dapat diterima.

Lihatlah situasi di mana seorang direktur orkestra philharmonic dipecat di Jerman sebagai teman Putin? Apakah itu omong kosong? Mereka melarang karya Dostoevsky. Apakah itu omong kosong?" kata Erdogan dilansir dari Tass 14 Maret 2022

Turki Tolak Ajakan barat

Turki secara tegas menolak ajakan Barat untuk memberikan sanksi pada rusia dalam operasi khusu yang dilancarkan Putin di Ukraina

Pihak Barat dan AS terus meminta turki untuk menjatuhkan sanksi zona larangan terbang pada pasukan Putin.

Namun turki berpasangan lain, menurut mereka  sanksi tersebut tak akan menyelesaikan masalah.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu

"Kami percaya bahwa sanksi tidak akan menyelesaikan masalah," terang Mevlut Cavusoglu dikutip dari TASS, pada 13 Maret 2022.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Turki tak punya otoritas memberikan sanksi tersebut, berdasarkan Konvensi Montreux

"Ambil wilayah udara. Sesuai dengan Konvensi Montreux kami tidak memiliki kekuatan untuk menutupnya. Ini adalah kewajiban hukum," lanjut Mevlut Cavusoglu.

Turki menghormati aturan yang telah ditetapkan pada Konvensi Montreux.

Turki berulang kali mengungkapkan akan terus membuka pintu komunikasi dan menempuh jalur diplomasi dengan rekanya Rusia.

Semnetara itu juru runding Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah siaran TV nasional mengatakan, akan melibatkan Turki dalam menyelesaikan konflik di negara mereka.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: TASS

Tags

Terkini

Terpopuler