Serangan Rusia Ke Ukraina, Mengakibatkan Harga Emas Melambung Tinggi

24 Februari 2022, 14:37 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini. Emas Naik 8,7 Dolar Dipicu Penurunan Imbal Obligasi AS, Saham Asia melemah, investor waspada prospek inflasi dan suku bunga AS /Pexels/Pixabay/Free-photos/

 


SUARA HALMAHERA - Dunia digemparkan dengan Serang yang di lakukan Rusia ke Ukraina. Bahkan di ibu kota Ukraina sudah terdengar ledakan yang berkali-kali.

Perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan Kenaikan harga emas pada Kamis melambung lebih dari 2%. Dalam satu tahun ini, kenaikan harga emas melambung tinggi cukup tinggi.

Dikutip dari Reuters, beberapa investor berbondong-bondong mengalihkan aset mereka ke tempat yang aman karena khawatir akan ada serang balik dan berujung penyerangan.

 

Baca Juga: Menteri Agama Mengeluarkan Surat Edaran Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musalah

Harga emas berjangka AS naik 2% menjadi US$ 1.937,10 per ons.

Emas sebagai nilai yang tempat sebagai aset, maka untuk menyimpan aset yang paling aman di kondisi yang penuh ketidakpastian.

Analis Pasar Senior OANDA Jeffrey Halley mengungkapkan saat ini harga emas apabila terjadi perang antar dua negara tersebut makan harga emas akan kembali ke level tertinggi.

Baca Juga: Dimas Anggara Menjemput Kelahiran Anak Pertamanya Dengan Suara Adzan

"Emas adalah aset yang aman saat ini," jelas dia. Halley memprediksi harga emas bisa menuju ke level US$ 1.960 per ons dan bahkan berpotensi menuju US$ 2.000 per ons.

Pasukan Rusia telah menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan sudah mendaratkan pasukan mereka di pantai bagian selatan.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah cuitan mengungkapkan Rusia saat ini telah meluncurkan penyerangan besar-besaran.

Rusia merupakan produsen emas terbesar ketiga di dunia dan salah satu perusahaan asal Rusia, Nornikel merupakan produsen utama paladium dan platinum.

Harga perak naik menjadi US$ 24,92 per ons, platinum menjadi US$ 1.101,56 per ons dan paladium menjadi US$ 2.516,39 per ons.

Menjadi suatu ancaman bagi investor untuk tetap mempertahankan keamanan harga emas di masa yang akan datang.***

Editor: Sadam AB

Tags

Terkini

Terpopuler